Sabtu, 29 Desember 2012

MANAJEMEN SDM


Mk : Manajemen SDM
Tugas Kelompok
PENGENALAN, PENEMPATAN
DAN PEMBERHENTIAN

Oleh Kelompok 4
-         Jamaluddin
-         Muh sukri
-         Idham halid
-         Pandam saregat
-         A. Faisal
-         Wahida

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012

 

PEMBAHASAN
A.  Pengenalan 

Program pengenalan mempunyai dampak yang menarik, yaitu para penerima program baru mempelajari pekerjaannya dengan lebih cepat, sehingga lebih banyak pekerja yang mahir menguasai pekerjaannya pada tingkat produktifitas. Penguasaan kemahiran bekerja secara cepat ikut mengurangi berhentinya karyawan baru karena riset menunjukan bahwa semakin baik kinerja karyawan akan mendorong karyawan tetap bertahan untuk bekerja pada tempat pekerjaan tertentu. Selain itu upaya departemen SDM untuk menyatukan para pekerja baru dengan perusahaan dapat juga dilakukan dengan program sosialisasi.
Sosialisasi adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh seorang pekerja mulai dari mengerti dan menerima suatu nilai, norma/peraturan dan budaya kerja yang telah ada pada perusahaan. Proses Sosialisasi membantu perusahaan dalam melahirkan karyawan yang produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengenalan di lingkungan Bank yang dilaksanakan dan dipaketkan dengan program pendidikan dan pelatihan telah sukses karena bank dapat mempercepat program sosialisasi tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank tersebut kepada karyawan baru. Sosialisasi sebagai upaya mempertemukan antara budaya organisasi dengan kepribadian para pekerja, melalui metode formal, seperti program pengenalan dan metode informal.
Dengan demikian, jelaslah bahwa program pengenalan adalah suatu cara sosialisasi yang efektif karena program – program tersebut dapat dimanfaatkan oleh karyawan baru, karena karyawan baru berhasrat untuk diterima, mereka berusaha membiasakan diri dengan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku diperusahaan. Melalui pelatihan dapat meningkatkan proses sosialisasi dengan memberikan pelajaran khusus bagi para karyawan baru untuk dapat berperilaku sesuai ketentuan. Nilai – nilai kepercayaan dan tradisi dalam perusahaan lambat laun akan diserap, para karyawan melalui pengenalan, pelatihan, dan kelompok kerja.

a.   Tujuan Pengenalan
      Pengenalan mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1.   Memberikan rasa bangga menjadi anggota perusahaan yang berkualitas
2.   Menciptakan kesadaran akan lingkup bisnis perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan lainnya
3.   Memberikan penekanan bahwa keuntungan kompetitif didasarkan pada fokus pelanggan dan pelayanan
4.   Mengurangi kekhawatiran berkaitan dengan pekerjaan baru
5.   Membantu menjelaskan pengembangan kontribusi dari anggota tim
6.   Menjelaskan standar mutu yang menjadi ukuran kinerja
7.   Membangun tanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang dibagi antara karyawan dengan manajemen
Tujuan pengenalan diatas menggambarkan bahwa pendekatan proaktif dalam menciptakan program pengenalan efektif. Program the Quality from the star menggambarkan beberapa dimensi penting dalam program pengenalan.
a.   Pengenalan haruslah melibatkan manajer
b.   Pentingnya meminta pendapat dari karyawan lama untuk isi program
c.   Sisi pandangan sistem, survey tidak lanjut memberikan umpan balik bagi departemen yang dapat dipakai oleh karyawan lama yang dimutasi

b.   Isi Program dan Tanggung Jawab Pelaksana
Secara resmi program pengenalan berada di bawah tanggung jawab departemen SDM. Program pengenalan dilaksanakan pada karyawan baru karena permasalahan dalam orientasi dapat digolongkan dalam dua kategori besar yaitu,

1.   Topik yang menarik perhatian pegawai baru
Topik program pengenalan menyangkut masalah perusahaan dan keuntungannya bagi karyawan, hal tersebut dituangkan dalam sebuah buku panduan karyawan yang menggambarkan kebijakan perusahaan, aturan, regulasi, keuntungan, dan data – data lain.
Hasil penelitian pada  Bank – bank Pemerintah di Jakarta, topik – topik atau masalah – masalah yang diberikan dalam program pengenalan disetiap perusahaan terutama pada karyawan baru yang belum berpengalaman bekerja di bank pada umumnya meliputi,
a.   Masalah Perusahaan
·        Sejarah Perusahaan
·        Visi, Misi, Objective, perusahaan
·        Struktur Organisasi
·        Perusahaan – perusahaan Pesaing
·        Posisi perusahaan saat ini
·        Produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan
·        Nama dan jabatan
·        Masa percobaan
·        Peraturan disiplin
·        Prosedur dan fasilitas keamanan
b.   Keuntungan Karyawan
·        Waktu pembayaran kompensasi kerja
·        Perhitungan atau rincian kompensasi
·        Liburan dan cuti
·        Hak beristrahat
·        Peluang mendapatkan pendidikan dan pelatihan
·        Konseling asuransi untuk jaminan kesehatan
·        Program pensiunan dan rehabilitasi
c.   Perkenalan
·        Kepada penyelia
·        Kepada pelatih
·        Kepada rekan sekerja
·        Kepada pembimbing karyawan
d.   Tugas – tugas Karyawan
·        Lokasi kerja
·        Uraian tugas dan tanggung jawab
·        Peralatan keselamatan kerja
·        Tujuan pekerjaan
·        Hubungan dengan unik kerja lain
·        Hubungan dengan karyawan lain

B.  Penempatan
Yang dimaksud dengan penempatan adalah mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu. penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali seorang karyawan kepada pekerjaan barunya. Dalam alur ini, terdapat tiga hal yang penting dalam penempatan yaitu :

1.   Promosi
Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab atau level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah, ( reward system ) atas usaha dan prestasinya di masa lampau. Ada juga model promosi sistem Senioritas, dalam beberapa hal, pada umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Karyawan yang akan dipromosikan ditentukan berdasarkan catatan senioritas yang ada pada perusahaan. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah untuk menghilangkan atau menguragi promosi yang menyimpang dan memerlukan pengelolaan untuk mengembangkan senioritas pekerja karena akan dipromosikan sebagaimana mestinya.
2.   Transfer dan Demosi
Transfer dan Demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu bidang tugas ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturnya, sedangkan Demosi terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturnya.
              Transfer, berupa kepindahan bersifat geografis ( pindah Kota/pulau ), dapat meningkatkan pengaruh/Dual-career families atau keluarga di mana suami dan istri meminta berhenti bekerja. Baik melalui promosi, demosi, ataupun mutasi/transfer, keputusan penempatan karyawan yang berupa pemindahan ke kota lain yang terlibat tidak hanya karyawan melainkan juga melibatkan suami atau istri dari karyawan tersebut. Dalam beberapa kasus ekstrim yang bersifat internasional perusaan akan menyarankan untuk memberikan gaji yang lebih tinggi agar dapat menutup kerugian atau kekurangan penghasilannya.
              Demosi jarang menimbulkan hasil yang posistif bagi seorang karyawan. Demosi terjadi karena masalah kedisiplinan atau kinerja yang tidak baik. Satu permasalahan yang akan terjadi akibat demosi yaitu karyawan akan kehilangan motivasi kerja, karyawan juga akan semakin tidak produktif dan makin jelek loyalitasnya. Pada dasarnya demosi dimaksudkan dengan tujuan baik, yaitu mendorong/memacu karyawan yang tidak dapat mengerjakan tugasnya. Daripada memutuskan hubungan kerja, perusahaan lebih memilih untuk mempertahankan karyawan dan ditempatkan pada level tanggung jawab yang lebih rendah.
3.   Job Posting Programs
Job posting programs memberikan informasi kepada karyawan tentang pembukaan lowongan kerja dan persyaratannya. Pengumuman lowongan kerja tersebut mengundang para karyawan yang memenuhi syarat untuk melamarnya. Biasanya diumumkan melalui bulleting atau surat kabar perusahaan, baik surat kabar biasa maupun elektronik. Kualifikasi dan ketentuan lain biasanya diambil dari informasi analisis pekerjaan, melalui pencalonan diri ataupun dengan rekomendasi supervisor, karyawan yang tertarik dapat mengajukan permohonan kepada departemen SDM.
Adapun tujuan program Job Posting adalah untuk memberikan dorongan bagi karyawan yang mencari promosi dan transfer serta membantu departemen SDM dalam mengisi jabatan internal. Job Posting dapat mempertemukan antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan karyawan. Tidak semua jabatan dapat melalui job posting biasanya hanya bagi jabatan level bawah yang bersifat klerikal, teknis, dan posisi supervisor.
Adapun masalah yang muncul dalam penempatan, terdapat tiga hal yang mendasari keputusan penempatan bagi SDM yaitu :
·        Efektifitas
Efektifitas penempatan harus mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya kekacauan bagi karyawan dan perusahaan.
·        Tuntutan Hukum
Selama ini hubungan kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi tertulis disebut hubunga kerja sukarela dan dilanjutkan dengan persetujuan. Kedua pihak harus memberitahukan apabila hubungan itu berakhir. Dari hasil analisis hakim bahwa penempatan yang merugikan ( seperti transfer, demosi, dan separasi ) dilarang bagi karyawan yang menerapkan hak – hak sesuai UU standar Buruh yang adil, yang menentukan bayaran minimum, dan UU hubungan buruh Nasional yang memberikan hak kepada buruh untuk membentuk serikat pekerja dan menawar secara kolektif.

C.  Pemberhentian

Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah keputusan dari individu dan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau pekerja, pemberhentian kerja dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis atau alasan pribadi. Bentuk – bentuk pemutusan hubungan kerja dapat berupa absen temporer, attrisi, layoff dan penghentian.
1.   Meninggalkan Pekerjaan Sementara ( Cuti )
Karyawan yang cuti terkadang membutuhkan waktu sementara untuk tidak bekerja. Alasannya mungkin karena kesehatan, masalah keluarga, pendidikan, rekreasi. Di samping ketentuan hukum, departemen SDM umumnya punya kebijakan yang membolehkan pekerja tidak masuk. Kebijakan ini menghindari karyawan dari berhenti, sehingga menghemat biaya rekrutmen dan lainnya.
2.   Pengurangan
Pengurangan atau Attrisi adalah pengurangan normal karena pengunduran diri, pensiun atau kematian. Pengunduran diri dilakukan oleh pihak pekerja sendiri, bukan dari perusahan, alasan utama attrisi adalah pengunduran diri yang bersifat sukarela.
Bentuk Attrisi yang dapat dikendalikan departemen SDM adalah pensiun dini yang mendorong karyawan untuk pensiun sebelum usia pensiun normal yang berlaku di perusahaan. Jika perusahaan menghendaki pengurangan jumlah pekerja senior, kelebihan pensiun dini dapat di tambahkan untuk mendorong pemisahan sukarela. Keuntungan pensiun dini adalah karena adanya promosi berantai pada beberapa lapis pekerja senior, di samping itu pekerja senior merupakan pekerja yang dibayar tinggi, sehingga ketika mereka pensiun biaya ini dapat dikurangi.

3.   Pengunduran Diri Sementara
Pengunduran diri atau Layoff merupakan permintaan pengunduran diri yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan karena alasan bisnis dan ekonomis. Sebagai dampak dari penurunan bisnis perusahaan bisnis Layoff tetap di perlukan apabila anttrisi tidak cukup. Walau berat bagi karyawan, ini menghindari akibat lebih parah bagi seluruh karyawan karena kebangkrutan perusahaan.

4.   Pemecatan
Pemberhentian melalui pemutusan kerja. Istilah terminasi sangat luas cakupannya dan menyangkut pemberhentian yang bersifat tetap oleh perusahaan karena suatu alasan. Istilah ini mempunyai kesan bahwa seorang karyawan di hukum karena alasan disiplin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''