A. Petani
Menjadi Sarjana
http://id.wikipedia.org/wiki/Petani, Petani
adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara
melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi,
bunga, buah, sayuran dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil
dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang
lain.
Petani
menjadi sarjana adalah sesuatu yang menggembirakan, setiap orang bisa menjadi
seorang Sarjana, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
menimba pengetahuan, sama halnya seorang petani punya kesempatan yang sama
untuk menjadi seorang sarjana.
Sering
di sanggap remeh menjadi seorang petani, padahal menjadi seorang petani juga
membutuhkan skill, dan SDM yang cukup, agar lahan pertanian yang dikelola mampu
tumbuh dan berkembang dengan maksimal, sehingga menghasilkan hasil panen yang
maksimal.
Selalu
muncul dalam pikiran kita, percuma saja menjadi sarjana kalau ujungnya menjadi
seorang petani, padahal anggapan atau pemikiran itu salah besar. Apapun bentuk
kerjaan yang menjadi aktifitas kita membutuhkan pengetahuan.
Setiap
orang bisa menjadi petani (asalkan punya sebidang tanah atau lebih), walau ia
sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksud dari kalimat tersebut bukan
berarti pemilik tanah harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya,
tetapi bisa bekerjasama dengan petani tulen untuk bercocok tanam di tanah
pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berarti pemilik tanah itu telah
memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Apabila
bermaksud mengolah sendiri, tentu harus benar-benar bisa membagi waktu, tetapi
kemungkinan akan kesulitan kalau tanahnya lebih dari satu petak.
Pengertian
diatas dapat disimpulkan, seorang petani yang mempunyai lahan sudah dapat
dikatakan sebagai petani. Pertanyaan kemudian mampukah setiap petani mengelola
lahannya dengan baik dan benar.
Petani
yang ingin maju dan berkembang adalah petani yang selalu memperhatikan pendidikan
dan pengetahuannya. Menjadi seorang petani bukan asal bertani, tetapi bertani
yang mempunyai skill dan SDM yang bagus yakni menjadi seorang sarjana.
B.
Sarjana Kembali Bertani
Pengertian
Sarjana adalah Sarjana (dari bahasa Sanskerta,
dalam bahasa Inggris: undergraduate) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan
program pendidikan sarjana (S-1). Untuk mendapatkan gelar sarjana. Secara
normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga
yang menyelesaikannya dalam 3,5 (tiga setengah) tahun ataupun lebih dari 6
(enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang
ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk
memperolah gelar sarjana dinamakan dengan skripsi.
Setelah
kita memahami bersama apa arti sebuah gelar kesarjanaan, sekiranya kita dapat
memanfaatkan dan menggunakan seoptimal mungkin skill yang kita punya untuk
kehidupan bermasyarakat.
Sarjana
kembali bertani adalah sebuah kewajiban, kepada setiap generasi bangsa agar
ketahanan pangan dapat di pertahankan dan ditingkatkan. Sarjana kembali bertani
adalah sebuah keharusan sebab hasil pertanian adalah kebutuhan pokok yang harus
ditanggung bersama dan harus dipikirkan secara matang.
Pertanian
akan meningkat jika diolah oleh orang – orang yang mempunyai kemampuan atau SDM
yang memadai, pertanian menjadi kebutuhan dan menjadi sumber pendapatan karena sector
pertanian merupakan lahan yang tumbuh dan berkembang tanaman. Sumber Daya Alam
yang dianugerahkan Allah Swt begitu besar melimpah, menyia-nyiakan adalah tanda
ketidak syukuran.
Status
sarjana menjadi petani merupakan hal yang manusiawi, justru para sarjanalah
yang seharusnya turun tangan untuk mengelola lahan – lahan pertanian,
memberikan contoh dan penyuluhan agar sumber daya alam dapat dikelola dengan
baik.
Wassalam.
Mari menjadi Sarjana, dan terlibat dalam usaha Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''