Indonesia merupakan suatu negara
berkedaulatan yang membentang luas wilayahnya dari Sabang sampai Merauke, dan
merupakan negara agraris. Indonesia Negara yang sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani.
Lemahnya aksesbilitas petani terhadap
kelembagaan layanan usaha misalnya lembaga keuangan, lembaga pemasaran, lembaga
sarana produksi pertanian, informasi, dan rendahnya tingkat pendidikan petani
sehingga kurang mampu menerima inovasi baik berupa cara tanam, pupuk, jenis
bibit baru yang unggul serta lemahnya daya saing petani dalam pemasaran
produksi menjadi salah satu kendala yang cukup berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup petani.
Sektor
pertanian mempunyai peranan strategis terutama sebagai penyedia pangan rakyat
Indonesia, berkontribusi nyata dalam penyediaan bahan baku industri, bioenergi,
penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan dan
menjaga pelestarian lingkungan.
LSM, Gapoktan Butta Gowa adalah
organisasi yang memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan
pemerintah terhadap petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas.
LSM Gapoktan Butta Gowa menjadi
lembaga gerbang (gateway institutions) yang menjadi penghubung petani dengan
lembaga – lembaga diluarnya. Lembaga Gapoktan Butta Gowa berperan dalam pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan
sarana produksi, pengadaan pupuk, dan pemasaran produk pertanian (termasuk
menyediakan berbagai info yang dibuat petani) dan bertugas menghadirkan
penyuluh pertanian.
Sadar dengan posisi sebagai sosok yang memiliki tanggung
jawab sosial sebagai bentuk partisipasi dan aktualisasi ilmu
pengetahuan untuk mengabdikan diri pada masyarakat, dilandasi niat yang tulus
untuk mengadakan keberpihakan kepada masyarakat tertinggal (rakyat petani). Yang berfungsi untuk melayani pertumbuhan serta perkembangan prakarsa
masyarakat melalui penyuluhan, pembinaan, pendampingan, dan politisasi untuk mempercepat proses transformasi
sosial menuju masyarakat petani yang berilmu, mandiri dan berdaya
saing.
Lembaga Gapoktan Butta Gowa
atau sebutan akrabnya adalah LEGA Desa
Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao
Kabupaten Gowa telah didirikan pada
tahun 2014 . Lembaga Gapoktan Butta Gowa adalah Lembaga atau wadah yang
lahir sebagai kendaraan untuk menyalurkan aspirasi para petani, kelompok tani
maupun gabungan dari beberapa
kelompok tani yang
ada di Kab. Gowa.
Lembaga Gapoktan Butta
Gowa bertujuan mewadahi petani-petani yang susah untuk mendapatkan pupuk
subsidi, dan Pupuk organik dan sebagai wadah kerjasama proses penyuluhan
pertanian. Pembangunan Pertanian dan
Ketahanan Pangan merupakan
suatu upaya yang
terus menerus dalam meningkatkan Produksi
Pertanian, memperluas kesempatan
kerja, menunjang pembangunan
industri, serta kesejahteraan
petani dengan tetap menjaga keseimbangan sumber daya alam yang ada agar
terwujud pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Program kerja
Lembaga Gapoktan Butta Gowa mengacu pada kerangka Pembangunan daerah dengan
pendekatan dan keberpihakan kepada petani serta mengacu pada potensi,
kemampuan dan daya
dukung sumber daya
yang dimiliki, sehingga
tercipta sistem pembangunan
yang menguntungkan,
meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani yang
bergabung dalam binaan atau mitra
Lembaga Gapoktan Butta Gowa (LGBG).
KONDISI
UMUM PERTANIAN KABUPATEN GOWA
Kabupaten Gowa terletak di bagian
selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah 1.883,33 Km², atau
setara dengan 4,02 persen luas Provinsi Sulawesi Selatan. Keadaan geografisnya
digolongkan ke dalam daerah berdimensi dua, yaitu terdiri atas dataran
tinggi seluas 80,17% yang meliputi Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong,
Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu, dan Kecamatan Biringbulu
dan dataran rendah seluas 19,83 % yang terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan
yaitu Kecamatan Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng, Bajeng Barat,
Pallangga, Barombong, Somba Opu dan Kecamatan Pattallassang.
Wilayah administrasi Kabupaten Gowa
pada Tahun 2012 terdiri dari 18 Kecamatan, 121 Desa, 46 Kelurahan dan 674
Dusun/Lingkungan, berbatasan dengan 8(delapan) Kabupaten/Kota yaitu, sebelah
Utara berbatasan dengan Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone;
Sebelah Timur dengan Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten
Bantaeng Sebelah Selatan dengan Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto, dan
di Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Kota Makassar.
Sebagian besar penduduk usia 15
tahun keatas (angkatan kerja) di Kabupaten Gowa pada tahun 2011 bekerja pada
sektor pertanian yaitu sebesar 46,98 persen, pada sektor industri 10,74 persen,
sektor perdagangan dilakukan oleh 17,75 persen penduduk, sektor jasa dilakukan
oleh 11,90 persen penduduk, sedangkan sektor lainnya menjadi lapangan usaha
bagi 12,63 persen penduduk usia kerja.
Indikator yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan ekonomi sebagai hasil pembangunan ekonomi suatu wilayah
adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku. Struktur
Ekonomi Kabupaten Gowa pada kurun waktu Tahun 2005-2011 masih didominasi oleh
sektor pertanian, dimana sektor ini pada tahun 2005 mempunyai sumbangan sebesar
52,16 persen, walaupun pada tahun 2011 sumbangannya terhadp total PDRB menurun
menjadi 43,31 persen, namun masih merupakan kontributor terbesar dalam
menggerakkan perputaran roda perekonomian, yang sekaligus merupakan lapangan
usaha sebagian besar masyarakat Kabupaten Gowa. Usaha
perkebunan merupakan peranan
penting terutama dalam
meningkatkan kesejahteraan petani. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya petani
yang menggantung hidupnya pada usaha
perkebunan
MAKSUD DAN TUJUAN
Program kerja Lembaga Gapoktan Butta Gowa sektor
pertanian dan perkebunan dibuat
dengan maksud dan
tujuan untuk memberikan pedoman
kepada para petani
agar berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan dan menghasilkan
pendapatan dan taraf hidup petani serta berupaya meningkatkan devisa dan
menjaga kesinambungan Sumber Daya
Alam (SDA) hayati
dalam mendukung ekosistem
yang seimbang. Lembaga Gapoktan Butta Gowa sebagai wadah perkumpulan para petani,
kelompok tani yang ada di Kabupaten Gowa yang bertugas menampung keluhan serta
memberikan penyuluhan kepada para petani dalam bidang ketahanan pangan serta
meningkatkan taraf hidup para petani yang berfungsi sbb:
- Pelaksanaan
teknis serta penyuluhan kepada para petani .
- Pembinaan
terhadap unit pelaksanaan teknis kelompok tani
1.
VISI
Lembaga Gapoktan Butta Gowa, ‘’ Mewujudkan
petani yang mandiri, berilmu dan mempunyai daya saing yang tinggi menuju
pertanian yang tangguh.”
2.
MISI
Lembaga Gapoktan
Butta Gowa ”Pengembangan dan pemberdayaan SDM petani
melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan dan teknologi yang dilakukan dengan
pendekatan partisipatif.’’
Membangun masyarakat
yang sadar akan identitas,
kritis, berkualitas, serta melakukan pendampingan dan
pengawasan menuju masyarakat Petani yang berkualitas dikabupaten Gowa
SASARAN PENINGKATAN SDM PETANI
-
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dibidang pertanian
- Terlaksananya pelayanan secara terpadu kepada para
petani dan masyarakat pada umumnya
- Tercapainya
produktifitas rata – rata hasil perkebunan/Persawahan secara
maksimal
PENUTUP
Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian adalah dengan cara
menyediakan sarana dan prasarana
pertanian yang prima. Hal
itu dapat terwujud
apabila didukung oleh
sumber daya manusia/petani, permodalan
serta tenaga ahli
dalam menciptakan lingkungan
pertanian yang maju
dan berkualitas. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''