Persiapan Go Organik 2016
Pertanian Organik di Kabupaten Gowa kini mulai di follow
up oleh perusahaan CV. Fertilindo Agrolestari dengan produk Fertigrow,
pengganti dari pupuk kandang, dimana selama ini petani Hortikultura masih
menggunakan kebiasaan lama yaitu pemakaian pupuk kandang yang besar.
Dengan hadirnya pupuk organic Fertigrow di tengah –
tengah petani di mulai sejak awal tahun 2015 dan kini sudah memasuki 1 tahun
sosialisasi dan masa demplot yang telah di rasakan petani, bahwa dengan
menggunakan pupuk organic fertigrow petani bisa hemat tenaga dan materi karena
pupuk organic fertigrow dengan perbandingan 1 karung Fertigrow dengan
perbandingan 30 karung pupuk kandang.
Harga pupuk kandang saat ini Rp. 10.000 ribu hingga Rp.
15.000 perkarung, sehingga jika di bandingkan dengan harga pupuk fertigrow
sangat jauh beda harganya.
Sehingga hari ini Pihak Perusahaan, PPL, Lembaga Gapoktan
Butta Gowa dan Kelompok – kelompok Tani se Kecamatan Tombolo Pao duduk bersama
di Balai Penyuluhan Pertaniaan (BPP) Desa Kanreapia guna membahas proses
pertanian Organik menuju Pertanian Organik 2016.
Pengakuan dari ketua – ketua kelompok tani mengakui bahwa
hasil dari demplot dan pemakaian pupuk fertigrow selama ini di rasa positif dan
bagus hasilnya. Sehingga untuk dengan komitmen perusahaan membantu petani pihak
perusaan memberikan keringanan yaitu bayar 2 kali.
Muhammad Ardi selaku direktur Fertigrow menyampaikan di
sela – sela pertemuan bahwa salah satu upaya perusaan membantu petani adalah
dengan membantu petani dalam permodalan pertanian sehingga pupuk fertigrow bisa
bayar 2 kali.
Jamaluddin Dg Abu sebagai di Rektur LSM Gapoktan butta
Gowa juga mengatakan bahwa apa yang menjadi komitmen perusaan sejalan dengan
program Gapoktan Butta Gowa yakni Gowa Go Organik, menjadikan pertanian
Kabupaten Gowa menjadi pertanian Organik, sehingga jika perusaan, lembaga dan
dinas kerja sama dan satu arah dan tujuan semuanya akan terlaksana. Sebab
program organic adalah program nasional.
Dengan hadirnya fertigrow ini, itu sudah mampu meringankan
beban petani, mulai dari modal karena bayar 2 kali, dan petani bisa hemat
tenaga dan modal, karena petani tidak hanya bertani satu kali saja tetapi
berlanjut ke anak dan cucu mereka. Solusinya adalah bertani Organik, tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''