Malam menunjutkan pukul 23.00 wita, tiba – tiba terdengar
suara yang sepertinya membahas sesuatu. Suara dan langkah kaki itu terdengar
menuju kerumah. Ternyata dugaan itu memang benar tiga orang tersebut menuju
kerumah, sampai dirumah mereka saya persilahkan masuk dan duduk.
Beberapa menit terdiam dan akhirnya saya, mendahului
pembicaraan, keakrabanpun mulai terasa, bercanda dan sesekali tersenyum. Kakek
kelahiran 1930 itu merupan Vetran, beliau benar-benar mengetahui kisah
perjuangan masa lalu para pahlawan – pahlawan bangsa ini.
Era modern mulai dibahas, seakan kita yang lahir di tahun
1980-an
adalah orang – orang yang beruntung karena sudah dapat merasakan
kemewahan, kelengkapan pakaian, alat – alat rumah tangga, bercocok tanam maupun
alat transportasi.
Perjuangan nenek moyang kita dimasa lalu, kini dapat
dirasakan oleh anak bangsa pada hari ini (tuturnya). Puang Zainuddin nama
panggilannya berasal dari Kabupaten Sinjai Sulawesi – selatan.
Malam mulai larut, saya pun menyiapkan tempat tidur dan
mempersilahkan mereka tidur, karena besok Puang Zainuddin akan saya antar ke
kantor Pos untuk mengambil uang pensiunan sebagai Vetran.
Azdan subuhpun berkumandan itu artinya pagi hari telah
terbit mulai memberikan cahaya kepada makhluk didunia. Pagi mulai menyinari, udara
pagi terasa menggigil, walau kita berada didaerah yang panas namun dipagi hari
udara tetap saja terasa dingin.
Tidak terasa pagi pukul 07-00 wita, kami sepakat untuk
berangkat pada pukul 09-00 wita, pembahasan yang sempat di tunda karena rasa
ngantuk kini dilanjutkan. Sejarah masa lalu adalah hal yang saya minati, kakek
Zainuddin kini kembali bercerita mengenai perjuangan masa lalu dengan
menggunakan bambu runcing, berpakaian dari daun dan pasokan makanan apa adanya.
Bertemu dengan pejuang atau Vetran adalah satu kesempatan
untuk menggali pengetahuan sejarah – sejarah masa – masa perjuangan dari
penjajah. Sebelum berangkat ke kantor
pos, saya meminta izin kapada kakek Zainuddin untuk berfoto sebagai kenang –
kenangan yang akan saya simpan, sebagai pejuang dimasa lalu.
Pelajaran yang dapat saya ambil adalah, dimasa lalu
bangsa kita mempunyai pejuang yang pantang menyerah, dan di masa modern kita
pun seharusnya harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi untuk
mengembangkan kesejahteraan bangsa yang tercinta ini, sehingga mampu bersaing
dengan bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''