Sabtu, 26 Maret 2016

Kembali Bertani Sebagai Tanda Terima Kasihku Kepada Pertanian


Kembali Bertani Sebagai Tanda Syukurku dan Terima Kasihku Kepada Pertanian
Tidak ada petani tidak ada makanan, semua manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa mengkonsumsi makanan dari hasil pertanian, sejak dahulu hingga era modern saat ini.
Profesi petani sering diibaratkan kotor, jijik karena selalu bersentuhan dengan tanah, pupuk dan pestisida. Propesi petani juga di anggap tidak dapat mensejahterakan petani, banyak orang berpikiran tingkat kesejahteraan petani sangat rendah. 
 Jika pemikiran kita seperti itu otomatis kita tidak akan pernah mau menjadi seorang petani, bahkan mengakui orang tua kita saja,

Pertanian Organik

Inovasi Teknologi Pertanian untuk Produk Global
Perubahan budaya atau aspek sosial ternyata merubah cara pandang. Jaman dahulu kala, manusia mencukupi kebutuhan pangan dengan cara berburu.
Perubahan budaya atau aspek sosial ternyata merubah cara pandang. Jaman dahulu kala, manusia mencukupi kebutuhan pangan dengan cara berburu. Setelah lewat era itu, kebutuhan pangan diusahakan dengan bercocok tanam. Saat ini perkembangan itu sudah demikian dasyat. Teknologi pangan sudah demikian maju. Dari sekian bahan pangan yang dimakan oleh manusia ternyata masih banyak berasal dari muka bumi artinya belum tergantikan oleh produk digital. Dari mulai tanaman di tanam, dirawat, dipanen, dikemas, didistribusikan hingga di meja makan membutuhkan inovasi.
Namun demikian pada era industrialisasi global sekitar abad ke-18, peningkatan bahan pangan yang digenjot habis-habisan ini menyisakan masalah baru. Penggunaan teknologi saat itu masih menyisakan kesedihan kepada perubahan sosial, ekonomi dan ekologi saat ini. Penerapan teknologi pertanian konvensional yang membahana menyebabkan ketergantungan petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia. Pelaksanaan budidaya yang kurang memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup. Bahkan hitung-hitungan yang rasional terhadap pembelajaan sarana produksi pertanian tidak dihitung sebagai rugi laba.
Beberapa fakta yang bisa ditemui saat ini berkaitan dengan gagalnya pertanian konvensional antara lain ;

Rabu, 23 Maret 2016

HBD Arsyah Rezkiana Jamal

Tak terasa hari ini Arsyah sdh memasuki usia 1 tahun,  wkt berlalu dan titipan Tuhan menjadi amanah,
Semoga Arsyah Rezkiana Jamal. Sehat selalu, menjadi anak yg taat kpd Agama, berguna bagi bangsa dan Negara.
Waktu mengajarkan kita bahwa ia akan berlalu, usia akan bertambah, pertumbuhan dan kematangan hidup akan kita jumpai.
Yang kecil akan menjadi besar, pemuda akan menjadi seorang ayah,
Itulah siklus kehidupan.
Masih teringat tanggal 23 maret 2015 tahun lalu saat sang istri berjuang melahirkan Arsyah dan satu kesyukuran hari ini anak kami telah berusia satu tahun. 23 maret 2016.
Tulisan sederhana ini adalah persembahan kasih sayang kepada buah hati kami.
Juga menjadi moment bersejarah, dan ungkapan Syukur kepada Allah Swt. Atas segala karunia dan titipannya berupa Putri lucu yang menjadi menyemangat dalam karir dan setiap aktifitas kami.

Minggu, 20 Maret 2016

Gowa Go Organik

Kabupaten Gowa adalah salah satu kabupaten di Sulawesi selatan yang mempunyai potensi di bidan pertanian, rata – rata pendapatan dan mata pencaharian penduduk bermata pencaharian sebagai petani, baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Sehingga melalui potensi tersebut Lembaga Gapoktan Butta Gowa merumuskan satu program yang di anggap penting yaitu Gowa Go Organik. Tahapan – tahapan program yang telah di lalui, seperti halnya, survey atau pengumpulan data tentang petani organic dan anorganik, rata – rata responden masih bertani secara anorganik dengan alasan ketersediaan pupuk organic yang tidak ada dan penyuluhan bertani organic yang terbilang tidak ada sehingga petani menyimpulkan bahwa bertani organic itu tidak mesti dan tidak penting. Setelah tahapan survey dan data telah dapat di simpulkan akhirnya lembaga Gapoktan Butta Gowa melaksanakan tahapan yang kedua yaitu sosialisasi pupuk organic dengan cara bermitra dengan beberapa perusaan pupuk organic, dari pulau Jawa, di antaranya PT. Agung Kencono dengan P.O.C Akeno, PT. Natular