Minggu, 27 Januari 2013

‘’Berfikir Ilmiah’’

Metode berfikir Ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan cara atau jalan yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar ( valid and true judgment )
Semenjak Rene Descartes  ( abad 15 ) mengdengungkan Motto perjuangan Ilmiah yang di tuangkan ke dalam Tesisnya : Cogito ergo Sum, yang berarti ‘’ Aku berfikir,  oleh sebab itu aku ada’’, posisi manusia sebagai sumber untuk mencari kebenaran menjadi sangat tinggi. Semenjak aku berfikir itulah aku menyadari bahwa diriku ada. Jika aku tidak berfikir, maka tentu saja kesadaranku akan hilang, dan akhirnya aku akan menjadi tak ada.  Sesungguhnya tesis Descrates adalah suatu perlawanan dan pergolakan terhadap zaman sebelumnya, yaitu manusia kehilangan hakikat dirinya karena tenggelam dalam dunia kepercayaan yang dogmatik ( zaman abad Pertengahan )
            Dalam zaman yunani kuno, Aristoteles ( abad ke-4 sebelum Masehi ) telah menyatakan bahwa manusia adalah ‘’animal rationale’’ ( hewan yang berfikir ). Zaman itu telah banyak orang mulai percaya bahwa akal manusia juga sebagai sumber kebenaran tertinggi. Namun mulai Yunani kuno mulai berakhir, maka berkembanglah Zaman Relogi di abad pertengahan ( the Belief Age ). Zaman yang manusianya berkondisi mati akal. Akal manusia telah segaja dikuburkan dan dibekukan. Baru setelah abad ke-15, Descrates ingin membangkitkan manusia dan peradaban agar manusia sadar kembali, dalam arti “” bangkit untuk berfikir’’.
Berpangkal tolak dari kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan umum, bisa dibedakan menjadi empat jenis pengetahuan umum yaitu :
-       Mitos dan Religius
-       Kefilsafatan/filosofis
-       Ilmiah dan
-       Seni
Pengetahuan ilmiah hanyalah salah satu jenis pengetahuan di tengah samudera pengetahuan yang maha luas. Beberapa ciri lain dari pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan
-       Sistematik, karena ilmu dilihat sebagai suatu sistem yang utuh
-       Relatif, karena kebenaran ilmiah tidaklah absolut
-       Koheren, pengertian yang runtut
-       Heuristik atau terbuka
-       Kausal
-       Netral atau emosional, karena harus bebas nilai
Metode berfikir Ilmiah adalah suatu pengetahuan yang berkaitan dengan bagaimana mencapai suatu tujuan berfikir yang optimal. Tujuan berfikir ilmiah ialah untuk memperoleh utusan akal dan kesimpulan yang sah dan benar.
Bentuk – brntuk pemikiran ilmiah, yaitu dengan memulai membedakan antara berfikir dan bernalar yang terjadi dalam khazanah ilmu pengetahuan. Pemikiran ilmiah bukan suatu pemikiran yang manasuka melainkan suatu pemikiran yang memiliki tata cara dan prosedural.
Perbedaannya adalah :
-       Berfikir ( thinking ) adalah suatu proses atau aktivitas kejiwaan pada seseorang yang mencoba menghubungkan segala pengertian dan pengalaman yang dimilikinya, untuk mencapai suatu kesimpulan yang sah dan benar. Dalam, berfikir, masih terjadi proses kejiwaan yang umum
-       Menalar ( reasoning ) adalah suatu proses atau aktivitas kejiwaan dalam diri seseorang, di mana seseorang yang berfikir dengan menggunakan asas – asas atau pola berfikir tertentu, untuk memperoleh kesimpulan yang sah dan benar
Adapun Pohon pengetahuan Ilmiah, rincian pohon itu, mulai dari akar – akarnya pada realitas hingga puncaknya pada paradigma, ialah :
-       Realitas
-       Gejala
-       Tanda
-       Sombol
-       Istilah
-       Pengertian
-       Pemberian norma dan nilai
-       Konstruk ( menyeluruh )
-       Proposisi
-       Argumentasi
-       Hipotesis
-       Dalil
-       Aksioma
-       Paradigma
Kesemuanya ini saling berkaitan dan utuh. Semoga bermanfaat.

4 komentar:

  1. keren juga ya kalo berrpikir seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sebuah renungan buat kita, bagaimana kita menuju arah untuk berfikir Ilmiah, semoga kita semua mampu mengambil khikmahnya.

      Hapus
  2. tentang tokoh yang disebut dalam artikel ini, saya teringat dengan orang yang rela telanjang di tepan umum untuk membuktikan teorinya. mengukur volume benda tidak beraturan termasuk volume manusia, ia memperkenalkan teorinya hingga dikenal dunia tapi saya lupa apa yang melakukan ini rene descartes atau Archimedes.

    komentarka juga sedikit soal pengetahuan di', hehe
    "Informasi yang belum menjadi pengetahuan memiliki kuantitas yang maha banyak > melebihi kekuatan ekstra super maha mega power yang tidak mampu ditampung oleh otak manusia seluruh dunia apalagi hanya ditampung oleh sistem buatan manusia. informasi itu ada yang masih terpendam, ada juga yang kembali terpendam setelah diketahui dan hanya sedikit (perbandingannya matahari dan sebutir debu, maka pengetahuan itu masih lebih kecil dari debu) yang sempat diketahui.

    nah, bagi pribadi biar lebih mantap keilmuannya maka harus dipadukan semua ini sebagaimana telah disinggung oleh penulis - Mitos dan Religius
    - Kefilsafatan/filosofis
    - Ilmiah dan
    - Seni

    biarlah spiritual yang berada pada urutan tertinggi dan ilmiah hanya sekedar untuk menjawab teori, so biarlah berfikir ilmiah berada pada urutan berikutnya karena mitos dan seni juga merupakan sumber pengetahuan yang penting > maaf kalau tidak nyambung. hehehe, mohon diluruskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah - wah super sekali Komentarnya Bang,
      saya rasa setiap Komentar Abang mampu melengkapi setiap artikel yang ada.

      Makasih Komentarnya Bang

      Hapus

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''