Kamis, 04 Desember 2014

PETANI MENJADI SARJANA DAN SARJANA KEMBALI BERTANI


A.  Petani Menjadi Sarjana

http://id.wikipedia.org/wiki/Petani, Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti  padi, bunga, buah, sayuran dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.
Petani menjadi sarjana adalah sesuatu yang menggembirakan, setiap orang bisa menjadi seorang Sarjana, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menimba pengetahuan, sama halnya seorang petani punya kesempatan yang sama untuk menjadi seorang sarjana.
Sering di sanggap remeh menjadi seorang petani, padahal menjadi seorang petani juga membutuhkan skill, dan SDM yang cukup, agar lahan pertanian yang dikelola mampu tumbuh dan berkembang dengan maksimal, sehingga menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Selalu muncul dalam pikiran kita, percuma saja menjadi sarjana kalau ujungnya menjadi seorang petani, padahal anggapan atau pemikiran itu salah besar. Apapun bentuk kerjaan yang menjadi aktifitas kita membutuhkan pengetahuan.
Setiap orang bisa menjadi petani (asalkan punya sebidang tanah atau lebih), walau ia sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksud dari kalimat tersebut bukan berarti pemilik tanah harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bisa bekerjasama dengan petani tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berarti pemilik tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Apabila bermaksud mengolah sendiri, tentu harus benar-benar bisa membagi waktu, tetapi kemungkinan akan kesulitan kalau tanahnya lebih dari satu petak.
Pengertian diatas dapat disimpulkan, seorang petani yang mempunyai lahan sudah dapat dikatakan sebagai petani. Pertanyaan kemudian mampukah setiap petani mengelola lahannya dengan baik dan benar.
Petani yang ingin maju dan berkembang adalah petani yang selalu memperhatikan pendidikan dan pengetahuannya. Menjadi seorang petani bukan asal bertani, tetapi bertani yang mempunyai skill dan SDM yang bagus yakni menjadi seorang sarjana.

B.                Sarjana Kembali Bertani
Pengertian Sarjana adalah Sarjana (dari bahasa Sanskerta, dalam bahasa Inggris: undergraduate) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S-1). Untuk mendapatkan gelar sarjana. Secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 3,5 (tiga setengah) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar sarjana dinamakan dengan skripsi.
Setelah kita memahami bersama apa arti sebuah gelar kesarjanaan, sekiranya kita dapat memanfaatkan dan menggunakan seoptimal mungkin skill yang kita punya untuk kehidupan bermasyarakat.
Sarjana kembali bertani adalah sebuah kewajiban, kepada setiap generasi bangsa agar ketahanan pangan dapat di pertahankan dan ditingkatkan. Sarjana kembali bertani adalah sebuah keharusan sebab hasil pertanian adalah kebutuhan pokok yang harus ditanggung bersama dan harus dipikirkan secara matang.
Pertanian akan meningkat jika diolah oleh orang – orang yang mempunyai kemampuan atau SDM yang memadai, pertanian menjadi kebutuhan dan menjadi sumber pendapatan karena sector pertanian merupakan lahan yang tumbuh dan berkembang tanaman. Sumber Daya Alam yang dianugerahkan Allah Swt begitu besar melimpah, menyia-nyiakan adalah tanda ketidak syukuran.
Status sarjana menjadi petani merupakan hal yang manusiawi, justru para sarjanalah yang seharusnya turun tangan untuk mengelola lahan – lahan pertanian, memberikan contoh dan penyuluhan agar sumber daya alam dapat dikelola dengan baik.
Wassalam. Mari menjadi Sarjana, dan terlibat dalam usaha Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''