Senin, 25 Desember 2017

Aku dan Kamu Harus Berteriak Ayoo Membaca

Kesadaran mengajak itu harus tumbuh didalam diri setiap manusia,  setiap orang mengajak Satu Orang Untuk sadar akan pendidikan.

Setiap Orang menyeru kepada Kebaikan,  mengajak orang - orang di sekelilingnya untuk gemar membaca saya yakin bangsa ini akan cerdas.

Ayo Membaca,  Aku Membaca,  Kamu Membaca dan Semua Orang Membaca.

Semua Orang Bersuara Mengajak dan Berteriak,  Ayooooooo Membaca.......

Ayo Membaca,  Ayo Membaca,  Ayo Membaca...

Dalam Satu Hari Kita Mampu berteriak dan Mengajak Membaca Bangsa  ini akan Cerdas.

Masyarakat Di Pedesaan Akan Cerdas,  SDM Masyarakat di Pedesaan Akan Berdaya Saing dan Penuh Inovasi.

Ayo Ajak Orang - orang di sekitar mu Untuk Gemar Membaca.

#jamaluddindgabu

Rabu, 25 Oktober 2017

Pendidikan MengantarkanMu Menuju Hidup Berwawasan

Pendidikan adalah dasar membangun sebuah negara yang kuat. Namun, apa jadinya jika masih banyak orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah? Hal itu terjadi di Desa Kanreapla, Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebagai seorang pemuda, Jamaluddin sadar untuk turut serta meningkatkan kualitas pendidikan di desa tersebut. Kesadaran Jamaluddin dibuktikan melalui "Rumah Koran". Apa itu Rumah Koran?

Simak selengkapnya di

http://satu-indonesia.com/satuindonesiaawards/detail-peserta/94

#Astra60 #SATUIndonesia

Kamis, 24 Agustus 2017

Mengubah Situasi dan Mengubah Diri Sendiri


Ketika Kita dihadapkan dengan Masalah Sampah tentu itu menjadi sesuatu yang membutuhkan perhatian serius untuk menanganinya. Sampah adalah limbah yang berasal dari manusia itu sendiri. 
sampah plastik dan sampah lainnya membutuhkan tempat pembuangan dan daur ulang agar tidak menimbulkan dampak pencemaran.

Olah Sampah jadi Uang
Olah Sampah Jadi Bisnis
 

Minggu, 16 April 2017

Gerakan Literasi Melalui Rumah Koran



Majukan pertanian dengan konsep Literasi, Pagi, Siang dan Sore di lahan untuk bertani  dan waktu malam di gunakan untuk diskusi, baca buku dan menulis. Petani hari ini adalah kekinian, yaitu modern, canggih, terbuka dan mempunyai akses yang luas.
Petani hari ini terbuka yakni tiap petani mempunyai Sosial media, aktif memanfaatkan teknologi, pengalaman – pengalaman dan ilmu – ilmu baru yang di inginkan mudah di dapatkan oleh mereka karena media internet mampu mengantarkan mereka kepada Om Google sehingga ilmu pertanian yang di butuhkan mudah di dapatkan petani.
Petani Literasi adalah petani yang kreatif, inovatif dan kritis, karena petani literasi mampu melihat kebutuhan dan hak yang harus di peroleh oleh mereka. Petani literasi akan menuangkan gagasan, harapan dan ketidak sesuaian pemangku tugas dan jabatan dalam ruang lingkup pertanian.

Minggu, 26 Maret 2017

Rumah KORAN Wadah Belajar Petani



                                                                        RUMAH KORAN
 
Rumah Koran adalah Wadah belajar baik anak petani maupunpetani itu sendiri, Rumah Koran merupakan Rumah Baca Petani,  di mana petani pada umumnya tidak bisa baca tulis sehingga melalui wadah Rumah Koran mereka dapat belajar mengeja, para petani bisa berlatih untuk membaca.

Latar Belakang dari Lahirnya Rumah Koran adalah karena masih banyak anak petani yang putus sekolah dan masih banyak petani yang tidak bisa Baca Tulis atau buta huruf
Rumah Koran merupakan bagian dari Gerakan Cerdas Anak Petani, di era globalisasi banyak alat teknologi canggih yang harus bisa digunakan oleh petani sehingga mereka di tuntut untuk bisa menggunakan teknologi tersebut , baik mesin pertanian, leptop dan hp, tujuannya adalah agar alat – alat tersebut bisa membantu petani dalam bekerja.

Jumat, 17 Maret 2017

Bangga Jadi Petani Karena Makanan Dari Proses Pertanian



‘’Jangan Malu Jadi Petani
Karena Makanan Hasil Dari Proses Pertanian’’

Kadang Kala kita sebagai petani merasa minder dan tidak PD mengakui identitas diri kita, identitas yang telah melekat dan mampu melahirkan makanan atau pangan untuk orang lain. Bertemu dengan orang – orang yang berprofesi dikantoran punya jabatan dan berpangkat, kita sebagai petani merasa rendah dan malu bergaul dengan mereka.

Tentu hal itu adalah hal yang keliru dan tidak boleh diteruskan, sebab kehidupan Manusia tidak akan berlanjut tanpa adanya petani, tanpa adanya sebuah proses budidaya pertanian.
Faktanya adalah Kami petani masih bisa hidup tanpa profesi lainnya, kita mengambil perumpamaan dan kembali ke zaman dahulu, bahwa nenek moyang kita pernah hidup tanpa menjadi orang kantoran atau PNS, tetapi tanpa petani mereka juga harus berpindah – pindah tempat tinggal untuk berburu demi bertahan hidup.

Jumat, 03 Maret 2017

Farmers School

Pendidikan itu penting, manusia hidup di Dunia ini untuk membaca dan memahami makna akan kehidupan, fungsi kehadiran manusia dimuka  bumi ini dan untuk apa kehadirannya di permukaan bumi ini.
Sama halnya pendidikan petani sangatlah penting, pekerja sector pertanian juga harus diperhatikan agar petani dapat menemukan inovasi baru dan ide baru dalam memajukan dunia pertanian.
Farmer’s School atau Sekolah Petani yang ada di Desa Kanreapia di harapkan mampu menjadi media yang bisa memberikan edukasi dan ajakan kepada petani, anak petani dan cucu petani agar memperhatikan pendidikan.

Farmer’s School menjadi langkah yang akan mendorong tumbuh kembangnya gerakan semangat bertani, bangga menjadi petani dan yang muda yang bertani. Farmer’s Scholl yang berdiri sejak tahun 2014 akan terus menjadi wadah yang akan menggerakkan pemuda desa dan pemuda tani untuk terus berinovasi memajukan pertanian dan menggali potensi desa.
Farmer’s School yang di dalamnya terdapat beberapa fasilitas seperti Iqra Diniyah, Rumah Baca, Taman Baca dan Sekolah Alam, semuanya menjadi Gerakan Cerdas Anak Petani yang disatukan kedalam Farmer’S School atau Sekolah Petani.

Senin, 23 Januari 2017

Cangkul Adalah Senjata Paling Tajam Bagi Kaum Tani




Setiap pekerjaan pasti mempunyai alat dan senjata tersendiri, bagi kaum tani cangkul adalah senjata yang sangat tajam dan mampu membelah tanah menjadi kepingan – kepingan kecil.
Cangkul menjadi senjata utama dalam proses penanaman, dan perawatan, baik di persawahan maupun perkebunan, petani tidak lengkap tanpa senjata ini.
Dari alat inilah yang akhirnya mampu meruntuhkan kerasnya tumpukan – tumpukan bebatuan, pepohonan, dan rerumputan, menggemburkan tanah – tanah yang keras dan tandus menjadi lahan – lahan yang kembali produktif.