Mk : Manajemen SDM
Tugas Kelompok
PENGENALAN,
PENEMPATAN
DAN
PEMBERHENTIAN
Oleh Kelompok
4
-
Jamaluddin
-
Muh sukri
-
Idham halid
-
Pandam
saregat
-
A. Faisal
-
Wahida
PROGRAM
PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
PEMBAHASAN
A. Pengenalan
Program
pengenalan mempunyai dampak yang menarik, yaitu para penerima program baru
mempelajari pekerjaannya dengan lebih cepat, sehingga lebih banyak pekerja yang
mahir menguasai pekerjaannya pada tingkat produktifitas. Penguasaan kemahiran bekerja
secara cepat ikut mengurangi berhentinya karyawan baru karena riset menunjukan
bahwa semakin baik kinerja karyawan akan mendorong karyawan tetap bertahan
untuk bekerja pada tempat pekerjaan tertentu. Selain itu upaya departemen SDM
untuk menyatukan para pekerja baru dengan perusahaan dapat juga dilakukan
dengan program sosialisasi.
Sosialisasi
adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh seorang pekerja mulai dari
mengerti dan menerima suatu nilai, norma/peraturan dan budaya kerja yang telah
ada pada perusahaan. Proses Sosialisasi membantu perusahaan dalam melahirkan
karyawan yang produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengenalan
di lingkungan Bank yang dilaksanakan dan dipaketkan dengan program pendidikan
dan pelatihan telah sukses karena bank dapat mempercepat program sosialisasi
tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank tersebut kepada karyawan
baru. Sosialisasi sebagai upaya mempertemukan antara budaya organisasi dengan
kepribadian para pekerja, melalui metode formal, seperti program pengenalan dan
metode informal.
Dengan
demikian, jelaslah bahwa program pengenalan adalah suatu cara sosialisasi yang
efektif karena program – program tersebut dapat dimanfaatkan oleh karyawan
baru, karena karyawan baru berhasrat untuk diterima, mereka berusaha
membiasakan diri dengan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku diperusahaan.
Melalui pelatihan dapat meningkatkan proses sosialisasi dengan memberikan
pelajaran khusus bagi para karyawan baru untuk dapat berperilaku sesuai ketentuan.
Nilai – nilai kepercayaan dan tradisi dalam perusahaan lambat laun akan
diserap, para karyawan melalui pengenalan, pelatihan, dan kelompok kerja.
a. Tujuan
Pengenalan
Pengenalan mempunyai beberapa tujuan,
yaitu :
1. Memberikan
rasa bangga menjadi anggota perusahaan yang berkualitas
2. Menciptakan
kesadaran akan lingkup bisnis perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan
lainnya
3. Memberikan
penekanan bahwa keuntungan kompetitif didasarkan pada fokus pelanggan dan
pelayanan
4. Mengurangi
kekhawatiran berkaitan dengan pekerjaan baru
5. Membantu
menjelaskan pengembangan kontribusi dari anggota tim
6. Menjelaskan
standar mutu yang menjadi ukuran kinerja
7. Membangun
tanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang dibagi antara
karyawan dengan manajemen
Tujuan pengenalan diatas menggambarkan bahwa
pendekatan proaktif dalam menciptakan program pengenalan efektif. Program the
Quality from the star menggambarkan beberapa dimensi penting dalam
program pengenalan.
a. Pengenalan
haruslah melibatkan manajer
b. Pentingnya
meminta pendapat dari karyawan lama untuk isi program
c. Sisi
pandangan sistem, survey tidak lanjut memberikan umpan balik bagi departemen
yang dapat dipakai oleh karyawan lama yang dimutasi
b. Isi
Program dan Tanggung Jawab Pelaksana
Secara resmi program pengenalan berada di
bawah tanggung jawab departemen SDM. Program pengenalan dilaksanakan pada
karyawan baru karena permasalahan dalam orientasi dapat digolongkan dalam dua
kategori besar yaitu,
1. Topik
yang menarik perhatian pegawai baru
Topik program pengenalan menyangkut masalah
perusahaan dan keuntungannya bagi karyawan, hal tersebut dituangkan dalam
sebuah buku panduan karyawan yang menggambarkan kebijakan perusahaan, aturan,
regulasi, keuntungan, dan data – data lain.
Hasil penelitian pada Bank – bank Pemerintah di Jakarta, topik –
topik atau masalah – masalah yang diberikan dalam program pengenalan disetiap
perusahaan terutama pada karyawan baru yang belum berpengalaman bekerja di bank
pada umumnya meliputi,
a. Masalah
Perusahaan
·
Sejarah Perusahaan
·
Visi, Misi, Objective, perusahaan
·
Struktur Organisasi
·
Perusahaan – perusahaan Pesaing
·
Posisi perusahaan saat ini
·
Produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan
·
Nama dan jabatan
·
Masa percobaan
·
Peraturan disiplin
·
Prosedur dan fasilitas keamanan
b. Keuntungan
Karyawan
·
Waktu pembayaran kompensasi kerja
·
Perhitungan atau rincian kompensasi
·
Liburan dan cuti
·
Hak beristrahat
·
Peluang mendapatkan pendidikan dan pelatihan
·
Konseling asuransi untuk jaminan kesehatan
·
Program pensiunan dan rehabilitasi
c. Perkenalan
·
Kepada penyelia
·
Kepada pelatih
·
Kepada rekan sekerja
·
Kepada pembimbing karyawan
d. Tugas
– tugas Karyawan
·
Lokasi kerja
·
Uraian tugas dan tanggung jawab
·
Peralatan keselamatan kerja
·
Tujuan pekerjaan
·
Hubungan dengan unik kerja lain
·
Hubungan dengan karyawan lain
B. Penempatan
Yang
dimaksud dengan penempatan adalah mengalokasikan para karyawan pada posisi
kerja tertentu. penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali seorang
karyawan kepada pekerjaan barunya. Dalam alur ini, terdapat tiga hal yang
penting dalam penempatan yaitu :
1. Promosi
Promosi terjadi apabila
seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih
tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab atau level. Umumnya diberikan sebagai
penghargaan, hadiah, ( reward system ) atas usaha dan prestasinya di masa
lampau. Ada juga model promosi sistem Senioritas, dalam beberapa hal, pada
umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Karyawan yang akan
dipromosikan ditentukan berdasarkan catatan senioritas yang ada pada
perusahaan. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah untuk menghilangkan atau
menguragi promosi yang menyimpang dan memerlukan pengelolaan untuk
mengembangkan senioritas pekerja karena akan dipromosikan sebagaimana mestinya.
2. Transfer
dan Demosi
Transfer dan Demosi adalah
dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang ada pada perusahaan.
Transfer terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu bidang tugas ke
bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung
jawab, maupun tingkat strukturnya, sedangkan Demosi terjadi kalau seorang
karyawan dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah
tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturnya.
Transfer, berupa kepindahan bersifat geografis ( pindah
Kota/pulau ), dapat meningkatkan pengaruh/Dual-career families atau keluarga
di mana suami dan istri meminta berhenti bekerja. Baik melalui promosi, demosi,
ataupun mutasi/transfer, keputusan penempatan karyawan yang berupa pemindahan
ke kota lain yang terlibat tidak hanya karyawan melainkan juga melibatkan suami
atau istri dari karyawan tersebut. Dalam beberapa kasus ekstrim yang bersifat
internasional perusaan akan menyarankan untuk memberikan gaji yang lebih tinggi
agar dapat menutup kerugian atau kekurangan penghasilannya.
Demosi jarang menimbulkan hasil yang posistif bagi
seorang karyawan. Demosi terjadi karena masalah kedisiplinan atau kinerja yang
tidak baik. Satu permasalahan yang akan terjadi akibat demosi yaitu karyawan
akan kehilangan motivasi kerja, karyawan juga akan semakin tidak produktif dan
makin jelek loyalitasnya. Pada dasarnya demosi dimaksudkan dengan tujuan baik,
yaitu mendorong/memacu karyawan yang tidak dapat mengerjakan tugasnya. Daripada
memutuskan hubungan kerja, perusahaan lebih memilih untuk mempertahankan karyawan
dan ditempatkan pada level tanggung jawab yang lebih rendah.
3. Job
Posting Programs
Job
posting programs memberikan informasi kepada karyawan tentang pembukaan
lowongan kerja dan persyaratannya. Pengumuman lowongan kerja tersebut
mengundang para karyawan yang memenuhi syarat untuk melamarnya. Biasanya
diumumkan melalui bulleting atau surat kabar perusahaan, baik surat kabar biasa
maupun elektronik. Kualifikasi dan ketentuan lain biasanya diambil dari
informasi analisis pekerjaan, melalui pencalonan diri ataupun dengan
rekomendasi supervisor, karyawan yang tertarik dapat mengajukan permohonan
kepada departemen SDM.
Adapun
tujuan program Job Posting adalah untuk memberikan dorongan bagi karyawan yang
mencari promosi dan transfer serta membantu departemen SDM dalam mengisi
jabatan internal. Job Posting dapat mempertemukan antara kepentingan perusahaan
dengan kepentingan karyawan. Tidak semua jabatan dapat melalui job posting
biasanya hanya bagi jabatan level bawah yang bersifat klerikal, teknis, dan
posisi supervisor.
Adapun
masalah yang muncul dalam penempatan, terdapat tiga hal yang mendasari
keputusan penempatan bagi SDM yaitu :
·
Efektifitas
Efektifitas penempatan harus
mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya kekacauan bagi karyawan dan
perusahaan.
·
Tuntutan Hukum
Selama ini hubungan kerja yang tidak
didasarkan pada kontrak resmi tertulis disebut hubunga kerja sukarela dan dilanjutkan
dengan persetujuan. Kedua pihak harus memberitahukan apabila hubungan itu
berakhir. Dari hasil analisis hakim bahwa penempatan yang merugikan ( seperti
transfer, demosi, dan separasi ) dilarang bagi karyawan yang menerapkan hak –
hak sesuai UU standar Buruh yang adil, yang menentukan bayaran minimum, dan UU
hubungan buruh Nasional yang memberikan hak kepada buruh untuk membentuk
serikat pekerja dan menawar secara kolektif.
C. Pemberhentian
Pemberhentian
atau pemutusan hubungan kerja adalah keputusan dari individu dan perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau pekerja, pemberhentian kerja dapat
didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis atau alasan pribadi. Bentuk –
bentuk pemutusan hubungan kerja dapat berupa absen temporer, attrisi, layoff
dan penghentian.
1. Meninggalkan
Pekerjaan Sementara ( Cuti )
Karyawan yang cuti terkadang membutuhkan
waktu sementara untuk tidak bekerja. Alasannya mungkin karena kesehatan,
masalah keluarga, pendidikan, rekreasi. Di samping ketentuan hukum, departemen
SDM umumnya punya kebijakan yang membolehkan pekerja tidak masuk. Kebijakan ini
menghindari karyawan dari berhenti, sehingga menghemat biaya rekrutmen dan
lainnya.
2. Pengurangan
Pengurangan atau Attrisi adalah pengurangan
normal karena pengunduran diri, pensiun atau kematian. Pengunduran diri
dilakukan oleh pihak pekerja sendiri, bukan dari perusahan, alasan utama
attrisi adalah pengunduran diri yang bersifat sukarela.
Bentuk Attrisi yang dapat dikendalikan
departemen SDM adalah pensiun dini yang mendorong karyawan untuk pensiun
sebelum usia pensiun normal yang berlaku di perusahaan. Jika perusahaan
menghendaki pengurangan jumlah pekerja senior, kelebihan pensiun dini dapat di
tambahkan untuk mendorong pemisahan sukarela. Keuntungan pensiun dini adalah
karena adanya promosi berantai pada beberapa lapis pekerja senior, di samping
itu pekerja senior merupakan pekerja yang dibayar tinggi, sehingga ketika
mereka pensiun biaya ini dapat dikurangi.
3. Pengunduran
Diri Sementara
Pengunduran diri atau Layoff merupakan
permintaan pengunduran diri yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan karena
alasan bisnis dan ekonomis. Sebagai dampak dari penurunan bisnis perusahaan
bisnis Layoff tetap di perlukan apabila anttrisi tidak cukup. Walau berat bagi
karyawan, ini menghindari akibat lebih parah bagi seluruh karyawan karena
kebangkrutan perusahaan.
4. Pemecatan
Pemberhentian melalui pemutusan kerja.
Istilah terminasi sangat luas cakupannya dan menyangkut pemberhentian yang
bersifat tetap oleh perusahaan karena suatu alasan. Istilah ini mempunyai kesan
bahwa seorang karyawan di hukum karena alasan disiplin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''