Kamis, 13 Desember 2012

Monitoring, Evaluasi, dan Learning



LANGKAH KAKI MENOREHKAN JEJAK MEL MENUJU MUTU
PENDIDIKAN PARTISIPATIF DI KAB. GOWA

Kata partisipatif adalah kata yang bermakna keikut sertaan semua elemen dalam merintis pendidikan yang bermutu di Kab. Gowa kec. Bontonompo Kegiatan itu mencakup perubahan fundamental mengenai cara sekolah dikelola dan cara mengungkapkan peranan dan hubungan kepala sekolah dengan masyarakat sekolah. Pengambilan keputusan partisipatif adalah proses membuat keputusan sekolah dalam suasana kerjasama pada semua level. Proses MEL dalam pengumpulan data di awali dari uji coba koesioner, proses ini berlangsung dalam pola yang berfokus ke 12 sekolah dampingan The Gowa Center dan 9 desa se-kecamatan Bontonompo . Pengambilan data dikumpulkan  dari desa ke desa  yang secara
berkelanjutan.
Dalam perjalanan kaki anggota survey The Gowa Center, kami dapat melihat dan merasakan akan besar manfaat kelas partisipatif karena Pembuatan keputusan parti­sipatif dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik sebab sejumlah pemikiran orang – orang diperkenalkan dalam memecahkan suatu masalah pendidikan. Dalam istilah MEL (  Monitoring, Evaluasi dan Learning ) yang di laksanakan sekitar dua minggu bulan Oktober 2012 lalu, dapat di simpulkan bahwa  orang tua siswa dan masyarakat memberikan respek dan memperoleh manfaat dari teknik pengambilan keputusan partisipatif.
Hasil Monitoring, Evaluasi dan Learning itu menunjukkan bahwa:
v  Orang tua, warga dan pemuda masih mengharapkan perhatian penuh dari pemerintah setempat dalam proses pendidikan
v  Baru beberapa persen orang tua siswa dan warga terlibat dalam proses Pendidikan karena masih kurangnya komunikasi antar warga sekolah dan warga masyarakat
v  Masih belum merata pembagian bantuan sekolah kepada warga yang tidak mampu
v  Masih adanya sistem pilih kasih dalam proses pembangian bantuan kepada warga tidak mampu
v  Masih banyak orang tua dan warga yang tidak mengetahui para pengurus Komite sekolah anak mereka, itu menandakan peran partisipatif sekolah harus di tingkatkan
v  Masih adanya guru yang masih menggunakan kekerasaan sehingga mengakibatkan beberapa siswa putus sekolah
v  Para pemuda mengharapkan adanya lowongan pekerjaan dari pemerintah sehingga para pemuda bisa keluar dari pengangguran

Jejak kaki team survey dari The Gowa Center di atas meneguhkan asumsi bahwa peningkatan peranan individu dan kelompok dalam proses pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan diri yang lebih besar. survey ini juga menemukan bahwa peningkatan peranan manajemen (level) bawah dalam pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas.

Disamping survey di atas, ada beberapa hal yang membuat jejak kaki para supervisor ingin tertawa dan bersedih karena masih adanya masyarakat yang tidak ingin mengikut sertakan dirinya dalam wawancara MEL The Gowa Center. Rasa ingin tertawa dan sedih itu karena orang yang di anggap berpendidikan yang menyandang gelar Strata satu justru tidak ingin berkomentar mengenai tingkat kemajuan pendidikan di Kab. Gowa. Itu menandakan bahwa kadang sistem sudah berjalan dengan baik namun tanggapan atau respon dari masyarakat yang masih kurang, sehingga jejak langkah kaki team survey menyimpulkan bahwa ini adalah tugas bersama baik dari LSM maupun pemerintah harus lebih mensosialisasikan akan  pentingnya Partisipatif dari semua elemen sehingga pendidikan di Kab. Gowa lebih bermutu.
Keterlibatan semua elemen dalam pengawasan yang berhubungan dengan tugas dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja Jika orang dilibatkan dalam membuat keputusan maka orang tersebut lebih suka untuk melaksanakan keputusan itu secara efektif. Prosedur partisipasi dalam pembuatan keputusan membantu penyatuan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Partisipasi dalam pembuatan keputusan bermakna bagi perkembangan individu dan bagi upaya fungsionalisasi diri, proses membangun keterampilan kelompok dan pengembangan kompetensi kepemimpinan. Barangkali, nilai yang paling besar dari keikut sertaan dalam pengambilan keputusan adalah kekuatan pengertian yang disampaikan kepada individu. Peserta membutuhkan respek dari orang lain dalam rangka aktualisasi dirinya.
Keakraban dan silaturahmi antara semua elemen dapat lebih erat jika pendidikan partisipatif di jadikan garda terdepan untuk menjalankan roda – roda pendidikan. Jika masyarakat dilibatkan dalam membuat keputusan maka semua elemen lebih suka untuk melaksanakan keputusan itu secara efektif. Prosedur partisipasi dalam pembuatan keputusan membantu penyatuan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
Jejak kaki team survey dari The Gowa Center di atas meneguhkan asumsi bahwa peningkatan peranan individu dan kelompok dalam proses pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan diri yang lebih besar, survey ini juga menemukan bahwa peningkatan peranan manajemen level bawah dalam pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas atau kemajuan mutu pendidikan yang ada di Kab. Gowa.

‘’Wassalam’’


Jamaluddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''