LANGKAH KAKI MENOREHKAN JEJAK MEL
MENUJU MUTU
PENDIDIKAN
PARTISIPATIF DI KAB. GOWA
Kata partisipatif adalah kata yang bermakna keikut
sertaan semua elemen dalam merintis pendidikan yang bermutu di Kab. Gowa kec.
Bontonompo Kegiatan itu mencakup perubahan fundamental mengenai cara sekolah dikelola
dan cara mengungkapkan peranan dan hubungan kepala sekolah dengan masyarakat
sekolah. Pengambilan keputusan partisipatif adalah proses membuat keputusan
sekolah dalam suasana kerjasama pada semua level. Proses MEL dalam pengumpulan
data di awali dari uji coba koesioner, proses ini berlangsung dalam pola yang
berfokus ke 12 sekolah dampingan The Gowa Center dan 9 desa se-kecamatan Bontonompo
. Pengambilan data dikumpulkan dari desa
ke desa yang secara
berkelanjutan.
berkelanjutan.
Dalam perjalanan kaki anggota survey
The Gowa Center, kami dapat melihat dan merasakan akan besar manfaat kelas
partisipatif karena Pembuatan keputusan partisipatif dapat menghasilkan
keputusan yang lebih baik sebab sejumlah pemikiran orang – orang diperkenalkan
dalam memecahkan suatu masalah pendidikan. Dalam istilah MEL ( Monitoring,
Evaluasi dan Learning ) yang di laksanakan sekitar dua minggu bulan Oktober
2012 lalu, dapat di simpulkan bahwa orang tua siswa dan masyarakat memberikan
respek dan memperoleh manfaat dari teknik pengambilan keputusan partisipatif.
Hasil Monitoring, Evaluasi dan Learning itu
menunjukkan bahwa:
v Orang tua, warga dan pemuda masih
mengharapkan perhatian penuh dari pemerintah setempat dalam proses pendidikan
v Baru beberapa persen orang tua siswa
dan warga terlibat dalam proses Pendidikan karena masih kurangnya komunikasi
antar warga sekolah dan warga masyarakat
v Masih belum merata pembagian bantuan
sekolah kepada warga yang tidak mampu
v Masih adanya sistem pilih kasih
dalam proses pembangian bantuan kepada warga tidak mampu
v Masih banyak orang tua dan warga
yang tidak mengetahui para pengurus Komite sekolah anak mereka, itu menandakan
peran partisipatif sekolah harus di tingkatkan
v Masih adanya guru yang masih
menggunakan kekerasaan sehingga mengakibatkan beberapa siswa putus sekolah
v Para pemuda mengharapkan adanya
lowongan pekerjaan dari pemerintah sehingga para pemuda bisa keluar dari
pengangguran
Jejak kaki team survey dari The Gowa
Center di atas meneguhkan asumsi bahwa peningkatan peranan individu dan
kelompok dalam proses pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas dan
kepuasan diri yang lebih besar. survey ini juga menemukan bahwa peningkatan
peranan manajemen (level) bawah dalam pembuatan keputusan dapat meningkatkan
produktivitas.
Disamping survey di atas, ada
beberapa hal yang membuat jejak kaki para supervisor ingin tertawa dan bersedih
karena masih adanya masyarakat yang tidak ingin mengikut sertakan dirinya dalam
wawancara MEL The Gowa Center. Rasa ingin tertawa dan sedih itu karena orang
yang di anggap berpendidikan yang menyandang gelar Strata satu justru tidak
ingin berkomentar mengenai tingkat kemajuan pendidikan di Kab. Gowa. Itu
menandakan bahwa kadang sistem sudah berjalan dengan baik namun tanggapan atau
respon dari masyarakat yang masih kurang, sehingga jejak langkah kaki team
survey menyimpulkan bahwa ini adalah tugas bersama baik dari LSM maupun
pemerintah harus lebih mensosialisasikan akan
pentingnya Partisipatif dari semua elemen sehingga pendidikan di Kab.
Gowa lebih bermutu.
Keterlibatan semua elemen dalam
pengawasan yang berhubungan dengan tugas dapat meningkatkan motivasi dan
kepuasan kerja Jika orang dilibatkan dalam membuat keputusan maka orang
tersebut lebih suka untuk melaksanakan keputusan itu secara efektif. Prosedur
partisipasi dalam pembuatan keputusan membantu penyatuan tujuan individu dengan
tujuan organisasi. Partisipasi dalam pembuatan keputusan bermakna bagi
perkembangan individu dan bagi upaya fungsionalisasi diri, proses membangun
keterampilan kelompok dan pengembangan kompetensi kepemimpinan. Barangkali,
nilai yang paling besar dari keikut sertaan dalam pengambilan keputusan adalah
kekuatan pengertian yang disampaikan kepada individu. Peserta membutuhkan
respek dari orang lain dalam rangka aktualisasi dirinya.
Keakraban dan silaturahmi antara
semua elemen dapat lebih erat jika pendidikan partisipatif di jadikan garda
terdepan untuk menjalankan roda – roda pendidikan. Jika masyarakat dilibatkan
dalam membuat keputusan maka semua elemen lebih suka untuk melaksanakan
keputusan itu secara efektif. Prosedur partisipasi dalam pembuatan keputusan
membantu penyatuan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
Jejak kaki team survey dari The Gowa
Center di atas meneguhkan asumsi bahwa peningkatan peranan individu dan
kelompok dalam proses pembuatan keputusan dapat meningkatkan produktivitas dan
kepuasan diri yang lebih besar, survey ini juga menemukan bahwa peningkatan
peranan manajemen level bawah dalam pembuatan keputusan dapat meningkatkan
produktivitas atau kemajuan mutu pendidikan yang ada di Kab. Gowa.
‘’Wassalam’’
Jamaluddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''