Jumat, 14 Desember 2012

SOSIALISME DAN AGAMA


Tugas individu
Mengikuti LKM/ COACING INSTRUKTUR


SOSIALISME DAN AGAMA





 Oleh :
Jamaluddin



KELOMPOK STUDI  DAN KARYA PUTRA – PUTRI BANTAENG
 KOSKAR PPB
2010



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt  atas segala Nikmat yang diberikan, terutama Nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga Makalah ini dapat diselesaikan penyusunannya.
Makalah ini disusun sebagai suatu upaya untuk melihat  dan menerawan tentang sosialisme dan agama dalam mengenal kemandirian Negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk memudahkan pembahasan ini, materi lebih banyak diarahkan ke pembahasan mengenai sejarah, perjalanan dan kehidupan bangsa yang sangat sederhana agar mudah dipahami dan dibenah agar kedepannya lebih baik.
Ucapan terima kasih atas partisipasi yang sifatnya membangun, dalam penyusunan berikutnya  yang lebih sempurna. AMIN.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Makassar,  juli 2010                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Jamaluddin  



                                 
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar………………………………………………………………………..             i                                  
Daftar Isi………………………………………………………………………………..           ii
           
BAB     I    PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang……………………………………………………………...           1
B.   Rumusan Masalah…………………………………………………………..           2
BAB    II    PEMBAHASAN
A.  Pendidikan Kaum Sosialis  Indonesia……………………………………..            3
B.   Dahaga Akan Ide – Ide…………………………………………………….           3
C.   Dukungan Dana……………………………………………………………            4
D.  Sosialisme Dan Agama – Agama………………………………………….             5
BAB   III    PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………..          7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………. ...........         8




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masyarakat ada saat ini sepenuhnya didasarkan atas eksploitasi yang dilakukan oleh sebuah minoritas kecil penduduk, yaitu kelas tuan tanah dan kaum kapitalis, terhadap masyarakat luas yang terdiri atas kelas pekerja. Ini adalah sebuah masyarakat perbudakan, karena para pekerja yang "bebas", yang sepanjang hidupnya bekerja untuk kaum kapitalis, hanya "diberi hak" sebatas sarana subsistensinya. Hal ini dilakukan kaum kapitalis guna keamanan dan keberlangsungan perbudakan kapitalis.
Tanpa dapat Masyarakat yang dielakkan, penindasan ekonomi terhadap para pekerja membangkitkan dan mendorong setiap bentuk penindasan politik dan penistaan terhadap masyarakat, menggelapkan dan mempersuram kehidupan spiritual dan moral massa. Para pekerja bisa mengamankan lebih banyak atau lebih sedikit kemerdekaan politik untuk memperjuangkan emansipasi ekonomi mereka, namun tak secuil pun kemerdekaan yang akan bisa membebaskan mereka dari kemiskinan, pengangguran, dan penindasan sampai kekuasaan dari kapital ditumbangkan. Agama merupakan salah satu bentuk penindasan spiritual yang dimanapun ia berada, teramat membebani masyarakat, teramat membebani dengan kebiasaan mengabdi kepada orang lain, dengan keinginan dan isolasi. Impotensi kelas tertindas melawan eksploitatornya membangkitkan keyakinan kepada Tuhan, jin-jin, keajaiban serta jang sedjenisnya, sebagaimana ia dengan tak dapat disangkal membangkitkan kepercayaan atas adanya kehidupan yang lebih baik setelah kematian. Mereka yang hidup dan bekerja keras dalam keinginan, seluruh hidup mereka diajari oleh agama untuk menjadi patuh dan sopan ketika di sini di atas bumi dan menikmati harapan akan ganjaran-ganjaran surgawi. Tapi bagi mereka yang mengabdikan dirinya pada orang lain diajarkan oleh agama untuk mempraktekkan karitas selama ada di dunia, sehingga menawarkan jalan yang mudah bagi mereka untuk membenarkan seluruh keberadaannya sebagai penghisap dan menjual diri mereka sendiri dengaan tiket murah untuk menuju surga. Agama merupakan candu bagi masyarakat. Agama merupakan suatu minuman keras spiritual, di mana budak-budak kapital menenggelamkan bayangan manusianya dan tuntutan mereka untuk hidup yang sedikit banyak berguna untuk manusia. Tetapi seorang budak yang menjadi sadar akan perbudakannya dan bangkit untuk memperjuangkan emansipasinya ternyata sudah setengah berhenti sebagai budak. Para buruh modern yang berkesadaran-kelas, digunakan oleh industri pabrik skala besar dan diperjelas oleh kehidupan perkotaan yang merendahkan kedudukan di samping prasangka-prasangka religius, meninggalkan surga kepada para pastur dan borjuis fanatik, dan mencoba meraih kehidupan yang lebih baik untuk dirinya sendiri di atas bumi ini.  sosialisme, mencatat pengetahuan dalam perang melawan kabut agama, dan membebaskan para pekerja dari keyakinan terhadap kehidupan sesudah mati dengan mempersatukan mereka bersama guna memperjuangkan masa sekarang untuk kehidupan yang lebih baik di atas bumi ini.
Agama harus dinyatakan sebagai urusan pribadi. Dalam kata-kata inilah kaum sosialis biasa menyatakan sikapnya terhadap agama. Tetapi makna dari kata-kata ini harus dijelaskan secara akurat untuk mencegah adanya kesalahpahaman apapun. Kita minta agar agama dipahami sebagai sebuah persoalan pribadi, sepanjang seperti yang diperhatikan oleh negara. Namun sama sekali bukan berarti kita bisa memikirkan agama sepanjang seperti yang diperhatikan oleh Partai. Sudah seharusnya agama tidak menjadi perhatian negara, dan masyarakat religius seharusnya tidak berhubungan dengan otoritas pemerintahan. Setiap orang sudah seharusnya bebas mutlak menentukan agama apa yang dianutnya, atau bahkan tanpa agama sekalipun, yaitu, menjadi seorang atheis, dimana bagi kaum sosialis, sebagai sebuah aturan. Diskriminasi diantara para warga sehubungan dengan keyakinan agamanya sama sekali tidak dapat ditolerir. Bahkan untuk sekedar penyebutan agama seseorang di dalam dokumen resmi tanpa ragu lagi mesti dibatasi.
B.     Rumusan Masalah
Dari Pembahsan Makalah Kami, Adapaun Rumusan Masalahnya Yaitu :
1.      Sejauh mana sosialisme menyatu dengan agama ?
2.      Bisakah Marxisme diterapkan di Indonesia ?



 BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pendidikan Kaum Sosialis Indonesia
Proses penjernihan ide-ide politik di tengah Selama lebih dari dua tahun terakhir, kaum muda (buruh, mahasiswa, dan kaum miskin kota) di Indonesia telah berjuang keras melawan kediktatoran Suharto dan penerusnya yaitu Jusuf Habibie. Mereka telah berkali-kali menunjukkan keinginan mereka untuk membebaskan diri dari penindasan dan eksploitasi kaum kapitalis. Hal ini termanifes dalam berbagai demonstrasi massa, pemogokan, perang batu di jalanan, dan penempatan diri secara terang-terangan menentang kekuatan militer negara dan oligarti pusat dari Jakarta. Hal ini telah menyebabkan banyak sekali aktivis dicederai, terbunuh, diculik, dan disiksa. Telah juga terjadi proses pematangan yang terus menerus di antara mahasiswa-mahasiswa muda dan kaum buruh yang bergelut mempersiapkan ide-ide dan program-program tepat untuk membawa perjuangan tersebut melangkah lebih maju. Terbentuknya begitu banyak komite, kelompok-kelompok buruh, forum-forum, front, dan partai-partai, di tahun-tahun belakangan ini cukup dapat mengilustrasikannya. situasi ini digambarkan oleh sebuah koran di Indonesia sebagai "musim semi bagi ide-ide kiri".
Para mahasiswa yang terbaik juga telah mengarahkan usaha mereka untuk mengorganisir buruh, kaum tani, dan kaum miskin kota. Pengalaman ini mulai membawa pelajaran pada beberapa grup pemuda bahwa kekuatan untuk mengalahkan rezim dan untuk merubah masyarakat terletak di tangan perkasa 90 juta kelas buruh di Indonesia dalam aliansinya dengan kaum petani miskin. Para mahasiswa hanya dapat memainkan satu peran penting dalam pergerakan tetapi dengan usaha mereka sendiri mereka telah tidak mampu menjalankan tuntutan mereka, seperti contohnya penghapusan dwi fungsi angkatan bersenjata. Para mahasiswa haruslah menyadari pentingnya bergabung dengan kaum buruh dan menempatkan diri mereka sebagai sayap pemuda dari gerakan buruh. Hal itu akan mempercepat kaum pemuda.
B.   Dahaga Akan Ide – Ide
Tidak diragukan lagi bahwa di Indonesia, ketertarikan pada marxisme begitu besar. Adalah hal vital bagi para aktivis di Indonesia untuk mempelajari Marxisme secara sistematis. Namun, hal ini harus tidak dilakukan dalam cara yang abstrak dan akademis sifatnya. Mempelajari teori haruslah digabungkan dengan parisipasi aktiv dalam proses perjuangan kelas.
Pengalaman esensial dari kelas buruh yang membentuk seluruh cara pandang mereka adalah pengalaman tereksploitasi dari hari ke hari di tempat kerja mereka di bawah telapak kaki majikan. Dengan berpartisipasi dalam kehidupan yang nyata, dalam perjuangan, dan dalam organisasi para buruh, para mahasiswa akan mengembangkan kapasitas revolusioner mereka hingga maksimal. Di saat yang bersamaan, mereka akan melihat dengan lebih kongkrit bagaimana sistem Dwi Fungsi ABRI, KKN, dan penindasan politik itu jalin menjalin dengan kapitalisme sendiri dan bahwa kemiskinan, pengangguran, dll., hanya dapat diselesaikan di atas basis suatu perekonomian yang direncanakan dan dinasionalisasikan di bawah kontrol dan manajemen demokratis yang dilakukan oleh para buruh sendiri. Hal ini akan membantu para mahasiswa untuk mengerti perjuangan demi demokrasi sebagai satu elemen - satu elemen sentral - dari sebuah program kaum sosialis terhadap terjadinya revolusi.
Apa yang disebut sebagai era "reformasi", yang kini memasuki babakan baru dengan pemerintahan "Persatuan Nasional" baru di bawah pimpinan Gus Dur dan Megawati, sekarang telah menempatkan berbagai tantangan baru pula bagi gerakan. Pemerintahan memang telah berganti, tetapi rezim secara luas tetap tak tersentuh. Reformasi-reformasi politik yang berasal dari atas ditujukan untuk menghalangi terjadinya gerakan revolusioner yang didorong dari bawah. Tetapi demokrasi di bawah sebuah sistem kapitalis yang tengah berada dalam krisis hanya bisa menjadi sebuah lelucon garing. Sistem parlementer kaum borjuis dengan elemen-elemen aturan otoritarian yang kuat hanya akan selalu sangat labil di Indonesia. Tuntutan-tuntutan tidak adil di dalam resep-resep yang diajukan IMF untuk mengembalikan batas-batas profit bagi kaum kapitalis lokal dan internasional tak terelakkan akan mendorong terjadinya reaksi massa yang dengannya rezim jadi harus bersandar pada angkatan bersenjata yang kokoh dan lain-lain mesin represif yang dimiliki negara. Indonesia adalah satu dari mata rantai terlemah dari kapitalisme di Asia Tenggara. Negeri ini akan berulang kali mengalami krisis. Perjuangan, dengan begitu, baru saja dimulai. Massa tidak akan menunggu terlalu lama bagi pemerintahan yang baru ini untuk mewujudkan janji-janjinya akan perubahan.
Untuk membantu generasi muda aktivis di Indonesia agar dapat menyelesaikan perjuangan tersebut dengan kemenangan gemilang, diperlukan adanya pemahaman yang jelas dan mendalam atas teori-teori Marxis, metoda-metodanya, program, strategi, dan taktik.
Begitu banyak karya-karya Marxis yang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia untuk keperluan para aktivis tersebut. Program Pendidikan kaum Sosialis Indonesia, sebuah platform kolaborasi antara pemuda-pemuda sosialis Indonesia dan Eropa dan anggota-anggota serikat buruh dimaksudkan untuk menutup jurang ini. Kami berniat menghimbau siapa saja yang dapat membantu kami dalam melaksanakan tugas mempersenjatai secara politis generasi aktivis ini, sudilah mengontak kami untuk kerja-kerja penerjemahan dan editing (dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia) serta dukungan dana yang diperlukan.
C.   Dukungan Dana
Dokumen yang paling baru yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia bisa jadi adalah satu-satunya analisis marxis modern mengenai keadaan ekonomi dunia yang tersedia bagi para aktivis di Indonesia sejak bertahun-tahun lamanya.) Dokumen tersebut telah didistribusikan melalui mailing list dan jaringan kerja lainnya di internet. Namun kita dihadapkan dengan tuntutan keras atas adanya versi cetakan darinya. Sementara, pencetakan dokumen ataupun foto kopi terhadapnya masih sangat mahal bagi para aktivis di Indonesia, dan hanya sedikit sekali dari mereka yang memiliki akses ke internet ataupun bisa membayarnya. Demikianlah mengapa kami memutuskan untuk menyusun makalah ini , supaya ia dapat mencapai lapisan yang lebih luas di kalangan aktivis, terutama mereka yang berada dalam gerakan kaum buruh dan petani miskin.
D.      Sosialisme Dan Agama
Sepanjang yang diperhatikan kaum sosialis proletariat, agama bukanlah sebuah persoalan pribadi. Partai kita adalah sebuah asosiasi dari para pejuang maju yang berkesadaran kelas, yang bertujuan untuk emansipasi kelas pekerja. Sebuah asosiasi seperti itu tidak dapat dan tidak seharusnya mengabaikan adanya kekurangan kesadaran- kelas, ketidaktahuan atau obscurantisme (isme kekaburan, ketidakjelasan) dalam bentuk keyakinan-keyakinan agama. Kita menuntut pembinasaan sepenuhnya terhadap Gereja dan dengannya mampu menerangi kabut religius yang begitu ideologis dan dengan sendirinya senjata ideologis, dengan sarana pers kita dan melalui kata dari mulut. Namun kita mendirikan asosiasi kita, Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia, tepatnya untuk sebuah perjuangan melawan setiap agama yang menina bobokan para pekerja. Dan bagi kita perjuangan ideologi bukan sebuah urusan pribadi, namun persoalan seluruh Partai, seluruh proletariat. Jika memang demikian, mengapa kita tidak menyatakan dalam Program kita bahwa kita adalah atheis? Mengapa kita tidak melarang orang-orang Kristen dan para penganut agama Tuhan lainnya untuk bergabung dalam partai kita? Jawaban terhadap pertanyaan ini akan memberikan penjelasan tentang perbedaan yang cukup penting dalah hal persoalan agama yang ditampilkan oleh para demokrat borjuis dan kaum Sosial-Demokrat.
Program kita keseluruhannya berdasar pada cara pandang yang ilmiah, dan lebih jauh materialistik. Oleh karenanya, sebuah penjelasan mengenai program kita secara amat perlu haruslah memasukkan sebuah penjelasan tentang akar-akar historis dan ekonomis yang sesungguhnya dari kabut agama. Propaganda kita perlu memasukkan propaganda tentang atheisme; publikasi literatur ilmiah yang sesuai --dimana pemerintah feodal otokratis hingga saat ini telah melarang dan menyiksa-- yang pada saat ini harus membentuk satu bidang dari kerja partai kita. Kita sekarang mungkin harus mengikuti nasehat yang diberikan Engels kepada kaum Sosialis Jerman: menterjemahkan dan menyebarkan literatur intelektual Pencerahan Perancis abad ke-18 dan kaum atheis Namun bagaimanapun juga kita tidak boleh dan tidak patut untuk jatuh dalam kesalahan menempatkan persoalan agama ke dalam sebuah abstrak, kebiasaan jang idealistik, sebagai sebuah masalah "intelektual" yang tak berhubungan dengan perjuangan kelas, seperti yang tidak jarang dilakukan oleh kaum demokrat-radikal yang ada di antara kaum borjuis. Tentulah bodoh untuk berpikir bahwa, dalam sebuah masyarakat yang berdasar pada penindasan tanpa akhir dan merendahkan massa pekerja, prasangka-prasangka agama bisa disingkirkan hanya melalui metode propaganda melulu. Inilah kesempitan cara berpikir borjuis yang lupa bahwa beban agama yanng memberati kehidupann manusia sebenarnya tak lebih adalah sebuah produk dan refleksi beban ekonomi yang ada di dalam masyarakat. Tak satupun dari famplet khotbah, berabapun jumlahnya, dapat memberi pencerahan pada kaum proletariat, jika ia tidak dicerahkan dengan perjuangannya sendiri melawan kekuatan gelap dari kapitalisme. Persatuan dalam perjuangan revolusioner yang sesungguhnya dari kelas kaum tertindas untuk menciptakan sebuah sorgaloka di bumi, lebih penting bagi kita ketimbang kesatuan opini proletariat di taman firdaus surga. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kita tidak dan tidak akan menyatakan atheisme dalam program kita, itulah mengapa kita tidak akan dan tidak akan melarang kaum proletariat yang tetap memelihara sisa-sisa prasangka lama untuk menggabungkan diri mereka dengan Partai kita. Kita akan selalu mengkhotbahkan cara pandang ilmiah, dan hal itu essensial bagi kita untuk memerangi ketidakkonsistenan dari berbagai aliran "Nasrani". Namun bukan berarti bahwa pada akhirnya persoalan agama akan dikembangkan menjadi persoalan utama, sementara hal itu sudah tidak dipersoalkan lagi, atau bukan pula berarti bahwa kita akan membiarkan semua kekuatan dari perjuangan ekonomi dan politik revolusioner yang sesungguhnya untuk dipilah-pilah mengikuti opini tingkat ketiga ataupun ide-ide yang tidak masuk akal. Karena hal ini akan segera kehilangan semua arti penting politisnya, segera akan disapubersih sebagai sampah oleh perkembangan ekonomi.
Dimanapun kaum borjuis reaksioner hanya memperhatikan dirinya sendiri, dan sekarang sudah mulai memperhatikan dirinya di Rusia, dengan menggerakkan perselisihan agama --karenanya dalam rangka membelokkan perhatian massa dari problem-problem ekonomi dan politik yang demikian penting dan fundamental, pada saat ini diselesaikan dalam praktek oleh semua proletariat Rusia yang bersatu dalam perjuangan revolusioner. Kebijaksanaan revolusioner yang memecahbelahkan kekuatan kaum proletariat, dimana pada saat ini manifestasinya muncul dalam program Black-Hundred, mungkin besok akan menyusun bentuk-bentuk yang lebih subtil. Kita, pada setiap tingkat, akan melawannya dengan tenang, secara konsisten dan sabar berkhotbah tentang solidaritas proletarian dan cara pandang ilmiah --seorang pengkhotbah yang asing pada apapun hasutan-hasutan perbedaan sekunder.
Kaum proletariat reevolusioner akan berhasil dalam membentuk agama menjadi benar-benar urusan pribadi, sejauh yang diperhatikan oleh Negara






BAB III
 PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dalam menyusung Tema besar Agama dan kemasyarakatan, dengan bembedah akar kelahiran agama , melukiskan bahwa agama dan masyarakat laksana blangkon yang sisi depan dengan sisi belakangnya saling berbeda, namun tidak bisa dipisahkan . Agama adalah Dimensi Suprarasional yang memanusiawi yang interen dengan eksistensi manusia, dizaman dan kawasan apapun.
            Ketika kita bergerak dari kelas – kelas yang dikarakterisasikan oleh tingkat sosial dan hak ekonomi tinggi, maka kita akan menemukan suatu peningkatan yang jelas di dalam perbedaan sikap – sikap religius.
Hukum dan agama dalam masyarakat mengandung makna  yang sangat dalam, jika agama diserang maka ini berarti hukum dirampas. Adapun tentang hukum agama antara lain adalah:
1.      Hukum keTUHANan menggambarkan suatu usaha untuk merasionalisasi kehidupan didunia.
2.      Hukum keTUHANan adalah aturan-aturan tentang kewajiban yang akan membantu menunjukkan jalan yang benar (syariah) .
3.      Hukum  keTUHANan bersifat bebas, manusia punya hak untuk memilih.
Negara kesatuan republik Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, dan rupanya aturan semacam itu lebih ditempatkan sebagai bagian dari hukum kesusilaan. Lain halnya dengan bangsa-bangsa yang sudah maju, aturan-aturan tersebut lebih dianggap sebagai suatu system yang lengkap. Namun, karena beberapa bangsa itu hidup secara berdampingan dengan bangsa-bangsa lain sebagai tetangga, maka muncullah kewajiban – kewajiban tertentu yang diatur menurut dan hukum  dan aturan-aturan kesusilaan yang disepakati bersama oleh semua bangsa. Lambat – laun.


 Daftar Pustaka

Teori sosial dan kritis oleh :Ben Agger ,penrjemah nurhadi pencetak kreasi
                       wacana yokjakarta 2003.
Teori sosial postmoderen oleh:George Riszer
                     yokjakarta 2004.s
Islam Agama Perang.oleh: Madjid khadduri, yokjakarta 2004.
Sosilogi Agama, oleh: Max Weber,
                    Yokjakarta ,
 penerbit 2002 cetakan kedua .
Revulusi dan sosialisme oleh : Karl Marx yokjakarta ,September  2004.
                 cetakan pertama dan kedua,





                                                                                                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''