Rabu, 09 Januari 2013

Bawang Perei Musim Hujan dan Kemarau

‘’Perbedaan bawang perei   pada musim kemarau dan hujan’’

Pasca musim kemarau banyak petani yang baru memulai menanam bawang perei, ini karena ada beberapa lahan atau kebun yang tidak bisa di tanami jika musim Kemarau. Akibatnya banyak lahan yang menganggur dan baru produktif jika musim hujan turun. 
Diantara yang di tanam adalah Bawang Perei.
Banyak perbedaan bawang perei jika musim hujan dan musim kemarau antara lain :

Bawang Perei di musim Kemarau :
-           Perbedaannya dapat dilihat pada Gambar, mulai dari daun sampai batang akan sangat berbeda, Daun akan terlihat kekar dan kuat jika di pegang, begitupun batangnya akan besar dan kuat. Di samping itu persoalan harga biasanya lebih mahal jika musim kemarau, itu karena banyak pedangan yang di istilahkan sebagai Pakirim, ( Istilah Kanreapianya ) artinya adalah bawang perei ini di kirim ke Pare - pare, mamuju dan masih ada beberapa daerah yang lain.









   Bawang Perei, Musim Hujan.
   Terlihat mulai dari daun Loyo dan daun sampai di tanah, batangnya juga cepat patah.
Tetapi yang namanya Daung Perei 
tidak mengenal musim 
baik musim hujan atau kemarau
tetap di butuhkan dan rasanya tetap 
punya rasa yang khas.

2 komentar:

  1. kalau bawang perai bisa ditukar dengan apa yah?? kemiri atau kacang tanah mungkin!!

    BalasHapus
  2. Susah Barternya kalau Bawang Perei, atau Biasa kami petani Menyingkatnya dengan DBB, karena Fungsinya sama Bawang Putih dan merah sih. atau bisa juga di bikin martabat...

    tetapi kalau mau barter tak apalah Bang...

    BalasHapus

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''