Langkah Kaki_Ku

Perjalanana kaki hari ini, membawa saya melihat banyak hal, ada banyak cerita ada banyak perumpamaan dan pelajaran yang ada di dalamya. Melihat berbagai eknis dan banyak keluarga yang berbeda, mulai dari kebiasaan yang berbeda dan bahasa yang berbeda pula. Inilah kisah hidup dan langkah kaki harus mampu meninggalkan jejak yang baik dan harum jika meninggalkan tempat tersebut.

Indah terasa indah jika kita mampu memaknai apa yang telah kita lakukan pada hari ini, apapun yang telah kita kerjakan pada hari ini, yakin bahwa semuanya punya makna dan banyak pelajaran yang terkandung didalamnya. 

Apa yang menjadi agenda ( planning ) dalam keseharian kita itu adalah sebagian dari aktifitas dan pekerjaan yang akan kita kerjakan dalam kehidupan kita sehari - hari. Apa yang menjadi agenda kadang ada tambahan agenda lain yang menjadi hal yang harus di kerjakan dan di jalani. 

Hidup ini Pilihan dan justru keadaan yang membuat kita untuk menjalani pilihan, seperti halnya ketika saya dihadapkan pada satu posisi bahwa saya menjalani sesuatu yang membuat diri ini begadang. Mungkin sebagian orang sudah terlelap tidur ketika bisikan hati ini di tuangkan dalam bentuk
tulisan. 

Kejutan yang sebelumnya diluar perencanaan saya bertemu dengan keluarga dan satu kampung saya, karena tiba - tiba berdering hp yang ada di dalam kantong Jaket, panggilan itu dari My. Father yang mengabarkan bahwa saudaranya, tante saya di bawa ke rumah sakit. Pertanyaan demi pertanyaan saya tanyakan mengenai tante saya dan akhirnya saya berjalan dan sampailah saya di RS. Kristelina, di Jln Hertasning.

Langkah kaki pun langsung menuju IGD dan akhirnya kami menuju Kamar Perawatan di Lantai Lima, beberapa Keluarga dan satu Kampungpun berdatangan. Ini adalah salah satu hal yang menjadi bahan untuk menjadi bahan renungan buat penulis akan jauh berbedanya solidaritas masyarakat PerKotaan dan Pedesaan, di mana perkotaan cuet dengan hal yang menjadi urusan orang lain, berbeda dengan Kultur Pedesaan yang begitu tinggi akan bentuk kebersamaan dan kultur kekeluargaannya. 

Akhirnya Penulis menyimpulkan bahwa lebih baik jadi orang Desa karena solidaritas dan Toleransinya Tinggi daripada jadi orang Kota yang cuek dan tidak peduli dengan orang lain.