Jumat, 05 Desember 2014

Vetran/Pejuang Bangsa Indonesia



Malam menunjutkan pukul 23.00 wita, tiba – tiba terdengar suara yang sepertinya membahas sesuatu. Suara dan langkah kaki itu terdengar menuju kerumah. Ternyata dugaan itu memang benar tiga orang tersebut menuju kerumah, sampai dirumah mereka saya persilahkan masuk dan  duduk.
Beberapa menit terdiam dan akhirnya saya, mendahului pembicaraan, keakrabanpun mulai terasa, bercanda dan sesekali tersenyum. Kakek kelahiran 1930 itu merupan Vetran, beliau benar-benar mengetahui kisah perjuangan masa lalu para pahlawan – pahlawan bangsa ini.
Era modern mulai dibahas, seakan kita yang lahir di tahun 1980-an
adalah orang – orang yang beruntung karena sudah dapat merasakan kemewahan, kelengkapan pakaian, alat – alat rumah tangga, bercocok tanam maupun alat transportasi.
Perjuangan nenek moyang kita dimasa lalu, kini dapat dirasakan oleh anak bangsa pada hari ini (tuturnya). Puang Zainuddin nama panggilannya berasal dari Kabupaten Sinjai Sulawesi – selatan.
Malam mulai larut, saya pun menyiapkan tempat tidur dan mempersilahkan mereka tidur, karena besok Puang Zainuddin akan saya antar ke kantor Pos untuk mengambil uang pensiunan sebagai Vetran.
Azdan subuhpun berkumandan itu artinya pagi hari telah terbit mulai memberikan cahaya kepada makhluk didunia. Pagi mulai menyinari, udara pagi terasa menggigil, walau kita berada didaerah yang panas namun dipagi hari udara tetap saja terasa dingin.
Tidak terasa pagi pukul 07-00 wita, kami sepakat untuk berangkat pada pukul 09-00 wita, pembahasan yang sempat di tunda karena rasa ngantuk kini dilanjutkan. Sejarah masa lalu adalah hal yang saya minati, kakek Zainuddin kini kembali bercerita mengenai perjuangan masa lalu dengan menggunakan bambu runcing, berpakaian dari daun dan pasokan makanan apa adanya.
Bertemu dengan pejuang atau Vetran adalah satu kesempatan untuk menggali pengetahuan sejarah – sejarah masa – masa perjuangan dari penjajah.  Sebelum berangkat ke kantor pos, saya meminta izin kapada kakek Zainuddin untuk berfoto sebagai kenang – kenangan yang akan saya simpan, sebagai pejuang dimasa lalu.
Pelajaran yang dapat saya ambil adalah, dimasa lalu bangsa kita mempunyai pejuang yang pantang menyerah, dan di masa modern kita pun seharusnya harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi untuk mengembangkan kesejahteraan bangsa yang tercinta ini, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''