Minggu, 30 November 2014

Harga BBM Naik, dan harga hasil Panen Pertanian Turun




Beberapa pekan terakhir harga BBM telah ditetapkan menjadi Rp. 8500. Dengan bangga bangsa ini mencabut subsidi BBM, subsidi untuk masyarakat menengah kebawah. Subsidi yang mengurangi beban rakyat, mengurangi pengeluaran, mengurangi belanja dan mengurangi pengeluaran rakyat kecil.
Rakyat kini disuguhi dengan bantuan langsung tunai beberapa bulan kedepan, rakyat kini antri untuk mendapatkan bantuan tersebut, rakyat di ajari untuk selalu berpangku tangan, di ajari untuk selalu bergantung kepada penguasa, rakyat dilatih menjadi robot yang yang tidak punya daya dan kekuatan bergerak sendiri.
Beberapa bulan menjadi daya menenang, yakni dengan adanya bantuan langsung tunai masyarakat seakan dihipnotis untuk tidak mengamuk memprotes pemerintah. Sadar tidak sadar masyarakat dengan senang menunggu atau antri untuk mendapatkan bagian bantuan BBM.

Beberapa bulan bantuan akan diterima, itupun jika tepat sasaran. Beberapa bulan berujun seumur hidup, satu kali BBM dinaikkan atau dicabut subsidinya sepanjang zaman akan berlaku. Kini Indonesia dua opsi, pertama opsi yang tidak mendapatkan bantuan BBM dan opsi yang kebagian jatah atau bantuan. Keduanya mempunyai pandangan yang berbeda tentang harga BBM.
Harga BBM berimbas kepada harga – harga kebutuhan pokok yang lain, kecuali kepada petani yang menjual hasil panen mereka kepada pengepul. Mengapa harga hasil panen turun karena sewa mobil naik, di akibatkan oleh BBM dan yang menjadi korban adalah petani. Petani kini mulai mengeluhkan dampak kenaikan harga BBM.
Hasil pertanian merupakan hasil bumi yang tidak tahan lama, hanya bertahan beberapa hari kemudian membusuk. Factor ketidak tahanan beberapa hari, sehingga para petani terpaksa menjual hasil panen mereka walau harga rendah.
Alasan para pengepul menurunkan harga sayuran karena ongkos transport mereka meningkat sehingga mau tidak mau harga sayuran atau hasil panen yang diturunkan. Daya beli BBM naik, dan hasil bumi turun harganya, yang diuntungkan siapa rakyat atau siapa.

Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''

''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''