Curahan Hati Sang Pemuda Yang Tidak Bisa Tidur

‘’Curahan Hati Sang Pemuda yang tidak bisa Tidur’’

‘

’Ngantuk dan tidak bisa  Tidur’’

Satu celoteh dan tanda tanya besar karena rasa ngantuk sudah ada, ‘’malah banyaaaak malah’’.

Hehehe,,, Malah banyak malah, sedikit gaul sich. Ych, ych karena apa...??? karena...

Malam ini serasa badan sudah lemas karena sudah waktunya istrahat tapi heran juga sih, sudah beberapa kali ganti posisi tidur akan tetapi susah tidur yach....

Akhirnya bangkit dari tempat tidur dan ambil netbook dan coba ngetiklah beberapa celotehan,

Daripada saya tersiksa gonta ganti posisi tidur tapi belum juga bisa tidur, mending saya Curhatlah kepada pemirsa sekalian...

Hehehe,,, pemirsa itu bahasa yang akraplah saya rasa malam ini.

Saya coba gambarkan  malam ini yach,,,

Malam ini itu terasa sunyi, saya Cuma bisa mendengar suara kipas angin yang berputar – putar keras, karena suara – suara yang lain sudah tidak ada...

Pengen sih rasanya baca beberapa lembar dari salah satu buku yang ada, namun mata sudah tidak merespon akan hal itu, jadi pilihannya yach.... merangkai kata – kata celotehan saja, yang saya istilahkan sebagai curhat ( curahan hati sang pemuda yang tidak bisa tidur ).heehehe....

Andaikan ada seorang dokter atau spesialis orang tidak bisa tidur mungkin malam ini rasanya saya ingin konsultasi dulu... Namun sayang kalau ada, mungkin juga sudah tidur.

Tapi saya akan coba mengingat dan berasumsi mengenai penyebab akan ketidak bisaan tidur ini,

Mungkin....

1.           Karena tadi siang, saya lambat bangun/kesiangan

2.        Karena saya, tidur siang.

Sehingga kesimpulannya saya terlalu tidur, kalau siang...

Mungkin juga,

1.           Karena rindu sama seseorang... ckckckckc

2.        Rindu sama orang tua / Keluarga,

Ych karena jauh dari orang – orang di atas sih...

Itulah mungkin gambarang malam ini, mungkin hal ini masih perlu di survey lebih jauh, bagi yang sempat membaca curhat atau celoteh saya malam ini. Saya berharap tidak seperti saya sih... namun saya juga sempat berfikir,,,

Apakah kasus seperti ini banyak yang alami atau Cuma penulis saja...

Mari membuat realita dan celotehan.

Curhat dan celoteh Ini mungkin sudah lebih dari cukup, dan sebelum berakhir, seperti biasanya penceramah saat ingin menutup ceramahnya maka pasti menutup dengan ucapan ....

‘’Lebih dan kurangnya Mohon dimaafkan’’

Billahi taufit wal.........

Assalamu Alaikum Wr.Wb