Perjalanan kaki mempertemukan
kita dengan banyak kenalan, seleksi alam membuat kita mampu memilih satu
pasangan. Dari banyak pilihan itu satu yang terbaik dan best is the best buat
kita. Perjalanan dan kebersamaan haruslah mampu kita lalui bersama, banyak
godaan, cobaan dan rintangan yang menghalang, namun itu semua adalah bumbu
dalam asmara.
Kesetiaan dalam kesetiaan
adalah bisikan hati yang terpancar dalam hati yang terdalam akan makna
kebersamaan dalam hubungan. Kesetiaan dalam kesetiaan juga sebagai tolak ukur
dari kepercayaan dan kecocokan dalam hubungan.
Kunci dari semuanya adalah
bagaimana kita mampu positif thinking kepada pasangan, mampu mempercayainya
dengan sepenuh kepercayaan dan mampu mendampinginya dalam suka dan duka.
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri –
sendiri, dalam menjalani hidup, dari kesadaran itulah hingga akhirnya kita
harus bisa mencari pasangan hidup yang terbaik di antara yang baik. Susah ternyata
mencari pasangan yang paling terbaik, bisa saja apa yang baik menurut kita itu
belum tentu baik untuk orang lain atau orang – orang yang menilainya. Kembali lagi
kepada diri pribadi kita masing – masing apapun penilaian orang, itu bisa saja
jadi masukan dan bahan renungan tetapi yang menjalani dan yang mengambil keputusan
adalah diri kita sendiri. Keputusan yang akan kita ambil haruslah melalui
pertimbangan – pertimbangan yang memang baik dan benar – benar matang dalam
mengambil satu langkah keputusan. Sebab apa yang menjadi keputusan kita hari
ini akan menjadi penentu kehidupan kita di hari esok dan nanti.
Katanya seorang penguasa dan pengusaha yang
sukses tidak terlepas dari dampingan pendampingnya ( istrinya ). Ini menandakan
besar pengaruhnya seorang pendamping, bagi seorang laki – laki. Melihat kronologis
diri pada perempuan memang terlihat sangatlah sederhana dan lemah namun dari
kesederhanaan dan lemahnya itulah sehingga kaum adam terpikat bahkan sampai
tergantung padanya. Pembahasan ini khusus membahas kesetiaan seorang lelaki
yang setia dalam kesetiannya. Lelaki yang mencoba memaknai hubungan yang lebih
dewasa, serius dan bijak dalam mengambil keputusan.
Dewasa disini adalah Dewasa
dalam keseriusan hubungan, serius melihat sisi – sisi perjalanan hidup pasangan
di masa lalu, sebab banyak langkah kaki yang telah dilalui pasangan begitupun
kita telah banyak jejak langkah kaki yang telah kita tinggalkan sehingga
melalui perjalanan hidup masing – masing maka lahirlah satu konsep yang
tertuang dalam satu pertanyaan...???
Mampukah kita menerima semua perjalanan
masa lalu pasangan...???
Pertanyaan ini sangatlah
sederhana tetapi mampu mengcakup keseluruhan konsep keputusan yang akan kita
ambil kedepan, sebab jawabanya adalah untuk apa mempermasalahkan masa lalu
pasangan, karena logikanya masa lalu itu telah lewat, antara kita dan pasangan
juga belum ketemu. Kita dan pasangan dulunya mempunyai kehidupan yang berbeda
dan berjauhan, kita dan pasangan berada dalam hubungan masa sekarang bukan di
masa lalu (kemarin ) apapun masa lalu
kita sebaiknya kita jadikan saja pelajaran dan pengalaman, sebab hanya satu hal
yang akan membuat hubungan akan tetap langgeng dan utuh adalah Kepercayaan.
Harus ku akui bahwa diri ini tidak sekuat anda bertahan, secara logis (matematis) andalah yang terkuat dan bisa melaui rintangan terberat. andapun juga telah menemukan kata kunci untuk keutuhan suatu hubungan dan itu juga sangat berarti bagiku. >> kepercayaan.
BalasHapusKalau permasalahan yang diangkat pada tulisan ini, bagi saya beberapa orang mampu melauinya tapi lebih banyak orang lainnya justru tidak mampu bertahan. itulah romantika hidup.
Kejujuranlah yang membuat suatu hubungan bertahan, ia jujur dengan masa lalunya dan itu pantas untuk di hargai.
BalasHapusini kisah romantika bang,
yang berlabelkan, Kesetiaan di dalam kesetiaan...
tepat sekali >> menerima kenyataan itu sangat baik jika disikapi dengan gaya dan cara positif
HapusBelajar bijak dan melangkah lebih dewasa katanya bang.. itu akan lebih baik...
BalasHapuskata JK. lebih cepat lebih baik. moga nyambung. hehe
BalasHapus