PD
1.
Memiliki Kapasitas Ilmiyah
Miliki kapasitas ilmiyah dengan banyak mencari informasi
(pengetahuan) lewat belajar. Gelar formal akademis perlu, tapi ia bukan
segalanya. Meski tidak memiliki gelar berderat, proses tarbiyah (=pendidikan)
yang kita lakukan selama bertahun-tahun telah membuat diri kita memiliki
kapasitas ilmu dan fikrah yang mulia yang dapat kita berikan pada orang lain.
2. Kenali dan Fokus pada Potensi Positif
Menurut Kinkin Annida, tumbuhkan PD melalui proses dan upaya
yang berkesinambungan, dimulai dengan mengenali diri, fokus pada kelebihan dan
mengembangkan potensi positif tersebut.
Kata dia, untuk optimal mengembangkan potensi diri,
seseorang perlu fokus pada kekuatan dan kelebihannya, jangan pada kelemahan
atau kekurangan dirinya. آ“Dia harus berani dan percaya
bahwa dia bisa mengembangkan kebaikan dan sisi positifnya sehingga lebih berani
untuk tampil. Keberanian itu yang memimpakan keberhasilan dalam melakukan
sesuatu. Jika dia berhasil, itu akan menjadi aset untuk menambah kepercayaan
dirinya.آ”
3. Memanfaatkan Momen
Menurut Wibowo, untuk melatih PD, muslimah harus pandai
memanfaatkan setiap momen yang ada, misalnya saat penceramah berhalangan hadir,
ia siap menggantikan. Yakinlah, kata dia, bahwa orang yang paling baik itu adalah
orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.
4. Bangun Karakter Pemimpin
Kata Wibowo, bangunlah karakter pemimpin dan diri kita,
ingga tidak sepenuhnya tergantung pada faktor eksternal. آ“Kalau kita hidup karena faktor
eksternal, hidup kita itu tertindas. Kita berperilaku seperti apa kata
lingkungan.آ”
Artinya kita dituntut berperilaku sesuai dengan prinsip,
nilai dan keyakinan diri, bukan kata orang lain, tapi tetap dengan kesadaran
atau ilmu. Bukankah kita dituntut untuk belajar dan bergaul dengan orang
pintar. آ“Kalau enggak punya ilmu repot.
Iqroآ’ itu sebenarnya menggali ilmu
supaya ada perubahan. Amal dilakukan dengan ilmu dan keikhlasan. Misalnya, Nabi
Nuh yang dituduh gila karena membuat kapal, padahal tidak ada hujan. Ia tetap
melanjutkan pekerjaannya karena ia memiliki informasi.آ”
5. Memaksa Diri dan Konsisten
Paksakan diri untuk mengalahkan rasa takut dan gamang saat
mengawali sebuah kegiatan dengan sikap GO (lakukan saja). Ingat, tindakanlah
yang akan menyembuhkan rasa takut dan gamang! Untuk itu, kata Wibowo, seseorang
harus mujahadah linafsihi (bersungguh-sungguh) dalam setiap urusannya, termasuk
berdakwah. Setelah langkah pertama terlewati, bangun terus rasa percaya diri
dengan sikap konsisten (bertahan dan tidak mundur) dengan perilaku tersebut.
6. Pelatihan Organisasi
Sebagai salah satu upaya, kita bisa saja mengikuti pelatihan
pengembangan diri untuk melatih keterampilan bicara di depan umum, misalnya.
Khusus untuk melatih keterampilan berdakwah secara lisan, saat ini cukup banyak
lembaga dakwah yang menyelenggarakan pelatihan mubalighoh dalam waktu relatif
singkat. Terlibat dalam organisasi juga merupakan satu upaya yang cukup baik
untuk mengasah PD.
7. Lakukan Teknik PD
Praktikkan tindakan kecil, misalnya: berusaha duduk pada
barisan depan, melakukan kontak mata saat berbicara, berjalanlah lebih cekatan,
berusaha bicara terus terang, berwajah cerah dan memperbanyak senyum dalam
aktivitas keseharian kita. Jika hal-hal kecil di atas terbiasa kita lakukan
dengan ikhlas dan pada tempatnya, Insya Allah, ini akan menyumbang rasa PD yang
lebih besar dalam diri kita saat harus tampil menjadi pelopor dan penggerak
dakwah.
(Ummi Edisi 4/2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'' TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA''
''Tassilalo Ta'rapiki T'awwa, Sipakainga Lino Lattu Akhira''